Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit triwulan I 2024 di Maluku tumbuh positif 4,01 persen dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang stabil dan terkendalinya inflasi.
"Stabilitas Sistem Keuangan (Maluku triwulan I 2024 tetap tumbuh kuat, meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Kredit di Provinsi Maluku disalurkan pada sektor Rumah Tangga (RT), sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor korporasi," kata Kepala BI perwakilan Maluku Rawindra Ardiansyah di Ambon, Rabu.
Menurut dia penyaluran kredit di Maluku pada triwulan I 2024 masih didominasi sektor rumah tangga sebesar 49,62 persen.
Selanjutnya, pangsa kredit UMKM mencapai 32,62 persen atau sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 32,20 persen.
Pada sektor korporasi, pangsa kredit tercatat sebesar 17,75 persen terpantau melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 18,95 persen.
Ia menyampaikan penyaluran kinerja penyaluran kredit di Maluku pada triwulan I 2024 meningkat terutama bersumber dari peningkatan kredit di sektor UMKM dan sektor rumah tangga.
"Peningkatan paling tinggi terjadi pada komponen UMKM dengan tingkat pertumbuhan kredit UMKM sebesar 11,29 persen," kata dia.
Sementara peningkatan pada komponen rumah tangga sebesar 7,57 persen di triwulan I 2024, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,57 persen.
Sebaliknya, kontraksi justru terjadi pada komponen korporasi sebesar minus 11,22 persen bahkan menurun lebih dalam dibanding penurunan kredit triwulan sebelumnya sebesar minus 7,59 persen.
Tingkat kredit yang meningkat diikuti oleh risiko kredit yang meningkat secara terbatas. Tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah pada kredit UMKM dan kredit korporasi masing-masing adalah 3,96 persen dan 1,44 persen pada triwulan I 2024.
Nilai rasio tersebut sedikit lebih tinggi dari NPL kredit UMKM dan kredit korporasi di triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 3,50 persen dan 1,16 persen.
Pada sisi lain kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) triwulan I 2024 tumbuh sebesar 4,95 persen, lebih tinggi dibanding triwulan IV 2023 sebesar 1,86 persen.
Meskipun demikian, indikator aset perbankan di Maluku bertumbuh melambat yakni sebesar 0,20 persen, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 0,53 persen.
Selanjutnya, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) perbankan di Maluku tercatat sebesar 135,04 persen atau menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 136,39 persen.
Secara umum, tingkat RIM yang masih tinggi mengindikasikan ruang ekspansi kredit perbankan di Maluku masih sangat luas.
Sebagai bagian upaya meningkatkan stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia mendorong akses keuangan di berbagai lapisan masyarakat, khususnya UMKM.
Pada triwulan I 2024, berbagai upaya telah dilakukan oleh BI Maluku untuk meningkatkan akses keuangan dan daya saing UMKM.
Diantara peningkatan produktivitas petani hortikultura dan business matching antara UMKM binaan KPw BI Provinsi Maluku dengan perbankan maupun buyer potensial, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, program eksisting seperti pembinaan klaster, monitoring rasio kredit UMKM, sosialisasi program kewirausahaan, identifikasi dan pengembangan potensi usaha unggulan, pelatihan pencatatan keuangan menggunakan aplikasi, dan penyelenggaraan diskusi dengan dinas terkait serta kelompok masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Stabilitas Sistem Keuangan (Maluku triwulan I 2024 tetap tumbuh kuat, meski lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Kredit di Provinsi Maluku disalurkan pada sektor Rumah Tangga (RT), sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan sektor korporasi," kata Kepala BI perwakilan Maluku Rawindra Ardiansyah di Ambon, Rabu.
Menurut dia penyaluran kredit di Maluku pada triwulan I 2024 masih didominasi sektor rumah tangga sebesar 49,62 persen.
Selanjutnya, pangsa kredit UMKM mencapai 32,62 persen atau sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 32,20 persen.
Pada sektor korporasi, pangsa kredit tercatat sebesar 17,75 persen terpantau melambat dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 18,95 persen.
Ia menyampaikan penyaluran kinerja penyaluran kredit di Maluku pada triwulan I 2024 meningkat terutama bersumber dari peningkatan kredit di sektor UMKM dan sektor rumah tangga.
"Peningkatan paling tinggi terjadi pada komponen UMKM dengan tingkat pertumbuhan kredit UMKM sebesar 11,29 persen," kata dia.
Sementara peningkatan pada komponen rumah tangga sebesar 7,57 persen di triwulan I 2024, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 6,57 persen.
Sebaliknya, kontraksi justru terjadi pada komponen korporasi sebesar minus 11,22 persen bahkan menurun lebih dalam dibanding penurunan kredit triwulan sebelumnya sebesar minus 7,59 persen.
Tingkat kredit yang meningkat diikuti oleh risiko kredit yang meningkat secara terbatas. Tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah pada kredit UMKM dan kredit korporasi masing-masing adalah 3,96 persen dan 1,44 persen pada triwulan I 2024.
Nilai rasio tersebut sedikit lebih tinggi dari NPL kredit UMKM dan kredit korporasi di triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 3,50 persen dan 1,16 persen.
Pada sisi lain kinerja penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) triwulan I 2024 tumbuh sebesar 4,95 persen, lebih tinggi dibanding triwulan IV 2023 sebesar 1,86 persen.
Meskipun demikian, indikator aset perbankan di Maluku bertumbuh melambat yakni sebesar 0,20 persen, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 0,53 persen.
Selanjutnya, Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) perbankan di Maluku tercatat sebesar 135,04 persen atau menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 136,39 persen.
Secara umum, tingkat RIM yang masih tinggi mengindikasikan ruang ekspansi kredit perbankan di Maluku masih sangat luas.
Sebagai bagian upaya meningkatkan stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia mendorong akses keuangan di berbagai lapisan masyarakat, khususnya UMKM.
Pada triwulan I 2024, berbagai upaya telah dilakukan oleh BI Maluku untuk meningkatkan akses keuangan dan daya saing UMKM.
Diantara peningkatan produktivitas petani hortikultura dan business matching antara UMKM binaan KPw BI Provinsi Maluku dengan perbankan maupun buyer potensial, baik di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, program eksisting seperti pembinaan klaster, monitoring rasio kredit UMKM, sosialisasi program kewirausahaan, identifikasi dan pengembangan potensi usaha unggulan, pelatihan pencatatan keuangan menggunakan aplikasi, dan penyelenggaraan diskusi dengan dinas terkait serta kelompok masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024