Ambon (Antara Maluku) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meragukan pengumuman hasil seleksi sepuluh nama calon komisioner KPU Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku karena diduga sarat kepentingan dan dipertanyakan banyak pihak.
"Hasil seleksi yang terjadi dinilai syarat kepentingan sehingga independensi tim seleksi (timsel) untuk menghasilkan calon komisioner KPU berkualitas dan independen diragukan," kata Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten MTB, Agustinus Rahanwarat yang dihubungi dari Ambon, Kamis.
Menurut Agustiunus, kalau produk timsel meloloskan 10 nama calon komisioner ini sudah melalui kesepakatan politik maka hasilnya pun diragukan.
Dari 20 nama calon yang lolos administrasi, 10 nama dikirim ke KPU Propinsi Maluku untuk seleksi lebih lanjut.
"Kesepuluh nama yang diumumkan itu, beberapa di antaranya sangat diragukan kapasitasnya, padahal sepuluh nama calon lain yang digugurkan masih ada yang jauh lebih baik," tandas Agustinus.
Setengah dari 10 calon komisioner yang diusulkan ke KPU Propinsi Maluku disinyalir memiliki kepentingan kelompok tertentu.
"Publik MTB sudah sangat tahu permainan seperti ini. Akomodasi kepentingan kelompok tertentu akan mengancam kualitas penyelenggaran pemilu di MTB," katanya.
Agustinus mengakui pihaknya pernah menghubungi salah satu anggota timsel untuk melakukan klarifikasi, namun jawabannya justru menuding protes yang disampaikan terlalu berlebihan.
"Publik berhak memberikan masukan dan koreksi terhadap mekanisme tak lazim dari timsel komisioner KPU MTB tersebut," tandasnya.
Bagi dia, kualitas penyelenggaran pemilu di MTB dipengaruhi oleh kualitas dan kapasitas penyelenggaranya, termasuk KPU.
"Jika model seperti sekarang terus dipraktekkan maka cara meloloskan calon komisioner sarat kepentingan seperti ini akan berbahaya dan membuat hasil pemilu tidak berkualitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Hasil seleksi yang terjadi dinilai syarat kepentingan sehingga independensi tim seleksi (timsel) untuk menghasilkan calon komisioner KPU berkualitas dan independen diragukan," kata Sekretaris Umum DPD PKS Kabupaten MTB, Agustinus Rahanwarat yang dihubungi dari Ambon, Kamis.
Menurut Agustiunus, kalau produk timsel meloloskan 10 nama calon komisioner ini sudah melalui kesepakatan politik maka hasilnya pun diragukan.
Dari 20 nama calon yang lolos administrasi, 10 nama dikirim ke KPU Propinsi Maluku untuk seleksi lebih lanjut.
"Kesepuluh nama yang diumumkan itu, beberapa di antaranya sangat diragukan kapasitasnya, padahal sepuluh nama calon lain yang digugurkan masih ada yang jauh lebih baik," tandas Agustinus.
Setengah dari 10 calon komisioner yang diusulkan ke KPU Propinsi Maluku disinyalir memiliki kepentingan kelompok tertentu.
"Publik MTB sudah sangat tahu permainan seperti ini. Akomodasi kepentingan kelompok tertentu akan mengancam kualitas penyelenggaran pemilu di MTB," katanya.
Agustinus mengakui pihaknya pernah menghubungi salah satu anggota timsel untuk melakukan klarifikasi, namun jawabannya justru menuding protes yang disampaikan terlalu berlebihan.
"Publik berhak memberikan masukan dan koreksi terhadap mekanisme tak lazim dari timsel komisioner KPU MTB tersebut," tandasnya.
Bagi dia, kualitas penyelenggaran pemilu di MTB dipengaruhi oleh kualitas dan kapasitas penyelenggaranya, termasuk KPU.
"Jika model seperti sekarang terus dipraktekkan maka cara meloloskan calon komisioner sarat kepentingan seperti ini akan berbahaya dan membuat hasil pemilu tidak berkualitas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013