Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) merespons bencana alam di Rua, Kota Ternate pada Minggu (25/8) dini hari dengan mengeluarkan surat keputusan (SK) tanggap darurat guna membantu secara optimal para korban bencana tersebut.
"Selain itu, tim dari Pemprov Malut menerjunkan personel untuk memantau perkembangan dan penanganan korban di lokasi sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan penanganan bencana banjir ini, tentu dengan koordinasi bersama Pemkot Ternate," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Malut Abubakar Abdullah setelah memimpin rapat terbatas bersama sejumlah kepala OPD Pemprov Malut di Ternate, Senin.
Pihaknya telah mendapatkan informasi penetapan status tanggap darurat penanganan bencana banjir dari Wali Kota Ternate dan telah menginstruksikan OPD teknis, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial, untuk terus memonitor kondisi di lokasi bencana.
Kepala BPBD Fehby Alting mengatakan hingga saat ini pihaknya terus memperbarui informasi kondisi terkini di Rua Kota Ternate, mulai dari penanganan korban jiwa hingga delapan korban selamat yang masih menjalani perawatan medis.
Berdasarkan data diperoleh di lapangan, banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua pada Minggu (25/8), pukul 04.00 WIT tersebut, membuat sedikitnya 25 rumah dan sebuah mushalla hilang dan menimbulkan korban jiwa yang sudah ditemukan 13 orang, enam orang dalam pencarian dan tujuh orang lainnya dirawat di rumah sakit serta puskesmas.
Hingga saat ini, pihaknya bersama BPBD Kota Ternate dan TNI-Polri, serta Basarnas masih berada dilokasi untuk penanganan evakuasi warga terdampak ke posko pengungsian.
Dinas Sosial telah mendistribusikan kebutuhan pengungsi, berupa kasur, selimut, makanan siap saji, dan makanan balita.
Sehari sebelumnya, Pemkot Ternate telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate selama dua pekan ke depan.
Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly mengatakan pihaknya telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua dan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah dialami warga setempat.
Oleh karena itu, Pemkot Ternate mulai hari ini telah melakukan evakuasi korban banjir bandang dan terus fokus melakukan evakuasi korban akibat banjir tersebut.
Di samping itu, pihaknya akan mengecek secara pasti nama-nama korban hari ini, agar data yang keluar tidak simpang siur dan melalui satu pintu posko tanggap darurat,
"Sedangkan untuk pengungsi banjir bandang ini kita tempatkan di SMK Pelayaran Kelurahan Kastela dan korban yang lain sudah menempati di keluarga mereka untuk sementara waktu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Malut merespons bencana banjir di Ternate
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Selain itu, tim dari Pemprov Malut menerjunkan personel untuk memantau perkembangan dan penanganan korban di lokasi sebagai dasar untuk pengambilan kebijakan penanganan bencana banjir ini, tentu dengan koordinasi bersama Pemkot Ternate," kata Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Malut Abubakar Abdullah setelah memimpin rapat terbatas bersama sejumlah kepala OPD Pemprov Malut di Ternate, Senin.
Pihaknya telah mendapatkan informasi penetapan status tanggap darurat penanganan bencana banjir dari Wali Kota Ternate dan telah menginstruksikan OPD teknis, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial, untuk terus memonitor kondisi di lokasi bencana.
Kepala BPBD Fehby Alting mengatakan hingga saat ini pihaknya terus memperbarui informasi kondisi terkini di Rua Kota Ternate, mulai dari penanganan korban jiwa hingga delapan korban selamat yang masih menjalani perawatan medis.
Berdasarkan data diperoleh di lapangan, banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua pada Minggu (25/8), pukul 04.00 WIT tersebut, membuat sedikitnya 25 rumah dan sebuah mushalla hilang dan menimbulkan korban jiwa yang sudah ditemukan 13 orang, enam orang dalam pencarian dan tujuh orang lainnya dirawat di rumah sakit serta puskesmas.
Hingga saat ini, pihaknya bersama BPBD Kota Ternate dan TNI-Polri, serta Basarnas masih berada dilokasi untuk penanganan evakuasi warga terdampak ke posko pengungsian.
Dinas Sosial telah mendistribusikan kebutuhan pengungsi, berupa kasur, selimut, makanan siap saji, dan makanan balita.
Sehari sebelumnya, Pemkot Ternate telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate selama dua pekan ke depan.
Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly mengatakan pihaknya telah membentuk posko tanggap darurat bencana banjir bandang di Kelurahan Rua dan menyampaikan duka yang mendalam atas musibah dialami warga setempat.
Oleh karena itu, Pemkot Ternate mulai hari ini telah melakukan evakuasi korban banjir bandang dan terus fokus melakukan evakuasi korban akibat banjir tersebut.
Di samping itu, pihaknya akan mengecek secara pasti nama-nama korban hari ini, agar data yang keluar tidak simpang siur dan melalui satu pintu posko tanggap darurat,
"Sedangkan untuk pengungsi banjir bandang ini kita tempatkan di SMK Pelayaran Kelurahan Kastela dan korban yang lain sudah menempati di keluarga mereka untuk sementara waktu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Malut merespons bencana banjir di Ternate
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024