Ambon (Antara Maluku) - Jajaran kepolisian di Polda Maluku sejak awal 2014 terus disibukkan menangani kasus kejahatan kontigensi berupa perkelahian antarwarga kampung bertetangga.

"Tercatat sejak awal Januari 2014 sudah terjadi perkelahian antarpemuda di beberapa lokasi Pulau Ambon hingga menimbulkan korban jiwa akibat terkena peluru nyasar yang dilepaskan orang tak dikenal," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Hasan Mukadar di Ambon, Sabtu.

Bentrokan antarpemuda yang terlibat aksi saling lempar batu di kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe (Kota Ambon) misalnya pada Senin, (6/1) lalu berakhir dengan tewasnya seorang pemuda yang tertembus peluru nyasar di dada.

Menurut Kabid Humas, pada hari yang sama juga terjadi aksi pelemparan bahan peledak di perbatasan Negeri Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah.

Kejadian serupa juga terjadi antara warga Negeri Laha dengan Tawiri dan Hatu, Kecamatan Teluk Ambon pada Selasa, (14/1).

Perkelahian antarpemuda yang melibatkan massa kembali terjadi di lorong PMI Kelurahan Kudamati dua hari lalu yang mengakibatkan sebuah mobil rusak dan hanya selang satu hari, timbul bentrok pemuda Batu Gantung Dalam dengan Batu Gantung Ganemo.

"Belum lagi kasus penembakan oleh OTK terhadap penjaga Sekolah Menengah Atas Negeri 2 di Tuhaha, Kecamatan Saparua (Malteng) pada Kamis, (16/1)," katanya.

Padahal sehari sebelum peristiwa penembakan yang menewaskan Simon Paliama, soerang warha Tuhaha juga dikejar dan diparangi lima pelaku, saat korban sedang mengambil matrial galian C di perbatasan Negeri Sirisori Amalatu.

Kapolda Maluku, Birjen Polisi Murad Ismail sering turun langsung ke lokasi kejadian untuk memediasi dan memenangkan warga, seperti di perbatasan Taiwir-Laha.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014