Ambon (ANTARA) - Sebanyak 150 aparat gabungan TNI Polri telah dikerahkan untuk mengamankan bentrokan antar warga Negeri Maneo dengan warga Trans Kobi Baru, Kabupaten Maluku Tengah.
“Kita sama Polsek Wahai, sama Koramil 1502-05 Wahai ada sekitar 150an di sana,” kata Kapolres Maluku Tengah AKBP. Dax Emmanuelle Manuputty, di Ambon, Kamis.
Bentrok antar warga ini mengakibatkan satu orang korban meninggal dunia atas nama Ali Wael, akibat dibacok salah seorang warga yang diduga dari Negeri Maneo.
Manuputty memastikan akan menangkap pelaku yang telah melakukan pembacokan tersebut sedangkan saat ini, baru tiga orang yang telah ditahan.
Baca juga: Bantuan mulai mengalir ke korban bentrokan di Maluku Tenggara, begini penjelasannya
“Informasinya kalau yang melakukan pembacokannya satu orang saja. Tapi yang kemarin kita amankan sementara ada tiga. Yang satunya masih kita cari. Pasti kita cari pelakunya. Tidak mungkin kita biarkan,” ujar Manuputty
Ia mengungkapkan, bentrok ini berawal pada Selasa, 3 Januari 2022, saat Dade anak dari korban melakukan penganiayaan terhadap Jufano Tamala, dan Sandro Tomia.
“Kemarin sekitar pukul 00.30 WIT ada pengendara sepeda motor yang tidak dikenal identitasnya hampir menabrak Dade. Dade akhirnya memutar motor mengikuti pengendara tersebut, dan mengingatkan pengendara untuk membawa motor pelan-pelan saja. Tetapi pengendara agak melawan dan Dade langsung memukul pengendara tersebut sebanyak tiga kali di wajah dengan kepala tangan,” terangnya.
Keesokan harinya, pukul 11.00 WIT massa dari Negeri Maneo mendatangi rumah Dade dan melakukan pemukulan kepada Dade. Namun Dade mengamankan diri di dalam rumah, dan peristiwa tersebut langsung dilaporkan ke Polsub Sektor Seram Utara Timur Seti.
Baca juga: Kapolda Maluku: Konflik berdampak buruk bagi generasi muda, begini penjelasannya
“Setelah menerima laporan kemudian Kepala Pol Sub Sektor Seram Utara Timur Seti bersama Anggota Pol Sub Sektor mendatangi TKP kemudian berkoordinasi dengan kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mediasi atas permintaan Ibu Dade, Bainyn Pupilo,” katanya.
Kepala Pol subsektor bersama kedua belah pihak akhirnya bersepakat untuk melakukan pertemuan di Pol sub sektor Kobisonta pada Rabu 4 Januari 2023, pukul 09.00 WIT.
Saat itu, keluarga dari Dade bersama orang tua dan beberapa warga masyarakat UPT Trans Seti Bakti tiba di Pol Sub Sektor menunggu kedatangan dari pihak Negeri Maneo.
Sekitar pukul 10.00 WIT dari pihak Negeri Manero terlihat datang menggunakan tiga sepeda motor dan masih berada di atas motor belum memasuki halaman Pol Sub Sektor yang jaraknya sekitar 15 meter.
Baca juga: Kapolda Maluku minta tingkatkan siskamling antisipasi bentrok warga, begini penjelasannya
Kemudian terlibat orang tua (korban) dari Dade yang berada di luar Pos terlibat adu mulut dengan pihak Negeri Maneo yang datang dan terjadi perkelahian, dan pembacokan terhadap korban oleh seseorang dari Negeri Maneo.
“Setelah itu pihak negeri Maneo melarikan diri dengan meninggalkan motor yang dibakar oleh massa dari keluarga korban,” ungkap Kapolres.
Ia mengaku, saat ini situasi sudah aman dan kondusif. “Situasi sudah aman dan kondusif. Kita di sana jaga saja agar tidak ada aksi balas-balasan atau saling serang lagi,” ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: 150 aparat gabungan TNI Polri amankan bentrok antar warga di Malteng