Bupati Maluku Tengah (Malteng), Maluku, Abua Tuasikal meminta Kepala Kepolisian Resor Malteng, yang baru dijabat AKBP Abdul Ghafur, untuk memberikan nuansa baru dalam upaya meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama untuk atasi konflik di Pulau Haruku.
“Marilah kita lanjutkan kebersamaan yang sudah terjalin baik selama ini untuk melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan bagi kita untuk membangun daerah ini kedepan,” kata Bupati Malteng, Abua Tuasikal, Rabu.
Abdul Gafur mendapat tugas cukup berat untuk mengatasi konflik antarwarga Kariu dan Ory di Pulau Haruku, Malteng, yang "meletus" pada akhir Januari 2022 dan mengakibatkan tiga korban jiwa serta ratusan warga Kariu mengungsi.
Baca juga: Kapolda Maluku ganti Kapolres Malteng pascakonflik Pulau Haruku
Ia mengatakan, tujuan terpenting sekarang adalah bagaimana membawa Maluku Tengah, maju dan berkembang dalam situasi aman dan damai demi mewujudkan Malteng yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan dalam semangat hidup orang "basudara" (bersaudara).
“Untuk mewujudkan itu semua, tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri dan sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, termasuk dari unsur TNI/POLRI,” pintanya.
Tuasikal berharap, agar ke depannya semua pihak selalu bergandengan tangan, bekerja sama, bahu membahu, saling toleransi, serta terus mengembangkan semangat kebersamaan dalam pembangunan.
“Mari kita melayani masyarakat dengan tulus dan penuh keihklasan sesuai dengan tugas dan tangung jawab yang diamanahkan kepada kita,” harapnya.
Baca juga: Polda Maluku akan tetapkan tersangka pelaku aniaya konflik di Haruku, tegakkan hukum
Dalam kesempatan itu, Tuasikal mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres lama, AKBP Rositah Umasugi beserta keluarga, yang sudah jerih payah yang dicurahkan bagi seluruh masyarakat daerah, da menjaga kedamaian dan kerukunan.
“Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada salah paham, kekeliruan atau kekhilafan yang dibuat oleh kami baik yang disengaja ataupun tidak disengaja selama bertugas di Kabupaten Maluku Tengah,” ucapnya.
Ia menambahkan, mudah-mudahan dengan saling memaafkan, akan makin dekat sebagai orang "basudara" untuk selalu bersatu dan bergandengan tangan untuk terus membangun daerah ini menjadi lebih maju ke depan.
Baca juga: PMI - IDI Maluku gelar pelayanan kesehatan untuk warga Kariuw, prioritaskan anak - anak dan lansia
“Marilah kita lanjutkan kebersamaan yang sudah terjalin baik selama ini untuk melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan bagi kita untuk membangun daerah ini kedepan,” kata Bupati Malteng, Abua Tuasikal, Rabu.
Abdul Gafur mendapat tugas cukup berat untuk mengatasi konflik antarwarga Kariu dan Ory di Pulau Haruku, Malteng, yang "meletus" pada akhir Januari 2022 dan mengakibatkan tiga korban jiwa serta ratusan warga Kariu mengungsi.
Baca juga: Kapolda Maluku ganti Kapolres Malteng pascakonflik Pulau Haruku
Ia mengatakan, tujuan terpenting sekarang adalah bagaimana membawa Maluku Tengah, maju dan berkembang dalam situasi aman dan damai demi mewujudkan Malteng yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan dalam semangat hidup orang "basudara" (bersaudara).
“Untuk mewujudkan itu semua, tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri dan sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, termasuk dari unsur TNI/POLRI,” pintanya.
Tuasikal berharap, agar ke depannya semua pihak selalu bergandengan tangan, bekerja sama, bahu membahu, saling toleransi, serta terus mengembangkan semangat kebersamaan dalam pembangunan.
“Mari kita melayani masyarakat dengan tulus dan penuh keihklasan sesuai dengan tugas dan tangung jawab yang diamanahkan kepada kita,” harapnya.
Baca juga: Polda Maluku akan tetapkan tersangka pelaku aniaya konflik di Haruku, tegakkan hukum
Dalam kesempatan itu, Tuasikal mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kapolres lama, AKBP Rositah Umasugi beserta keluarga, yang sudah jerih payah yang dicurahkan bagi seluruh masyarakat daerah, da menjaga kedamaian dan kerukunan.
“Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada salah paham, kekeliruan atau kekhilafan yang dibuat oleh kami baik yang disengaja ataupun tidak disengaja selama bertugas di Kabupaten Maluku Tengah,” ucapnya.
Ia menambahkan, mudah-mudahan dengan saling memaafkan, akan makin dekat sebagai orang "basudara" untuk selalu bersatu dan bergandengan tangan untuk terus membangun daerah ini menjadi lebih maju ke depan.
Baca juga: PMI - IDI Maluku gelar pelayanan kesehatan untuk warga Kariuw, prioritaskan anak - anak dan lansia