Ambon (Antara Maluku) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku dan tim peneliti sagu dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memperkenalkan Papeda (makanan pokok masyarakat Maluku berbahan dasar sagu -red).

Papeda yang dikemas dalam kantung bersama lauknya, yakni ikan kuah kuning, diperkenalkan dalam kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) Pengembangan Industri Pengolahan Pangan Lokal Berbasis Tepung Sagu - Papeda Original dan Siap Saji, di Aula BI Ambon, Kamis.

"BI adalah salah satu dari anggota tim Pengendali Inflasi Daerah Maluku, salah satu agenda kami adalah bagaimana melakukan kegiatan diversifikasi pangan non beras, karena beras adalah pangan strategis yang juga menjadi pemicu inflasi," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Ocky Ganesia.

Ia mengatakan, diversifikasi tepung sagu menjadi makanan pokok orang Maluku yang sudah dikemas dan siap disantap itu, akan dapat membantu menekan jumlah konsumsi beras masyarakat di Maluku, yang terbilang tinggi dibandingkan hasil produksi beras di daerah itu.

"Walaupun Maluku memiliki produksi beras sendiri tetapi hanya di daerah-daerah tertentu dan belum mampu mencukupi angka kebutuhan masyarakat, sehingga harus membeli dari provinsi lain dan ada juga yang harus diimpor," katanya.

Lebih lanjut Ocky mengatakan, diversifikasi sagu menjadi papeda siap saji menciptakan pola kerja "hulu dengan hilir", di mana masyarakat pedesaan diberdayakan untuk memproduksinya yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi mereka.

Sedangkan di tingkat akademisi, peneliti, dan lembaga terkait lainnya akan membantu membuat kemasan, sertifikasi, pelabelan, dan lainnya.

"Mendiversifikasi pangan lokal yang memang ada di kampung-kampung dan dusun-dusun menjadi sangat baik sekali, tercipta hubungan atau pola kerja antara hulu dengan hilir bagaimana kita memberdayakan masyarakat di desa untuk memproduksi papeda siap saji kemudian dari perguruan tinggi, juga industri membuat kemasan, packaging, labeling maupun sertifikasi," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya akan terus mendukung kerja tim peneliti sagu Unpatti Ambon dalam pengembangan papeda siap saji, karena makanan kemasan tersebut mampu menjawab tuntutan gaya hidup moderen masyarakat di perkotaan yang serba cepat dan praktis.

"Kami mengharapkan adanya tindak lanjut dari fokus grup diskusi oleh instansi, lembaga maupun pemerintah, karena ini langkah awal bagi kita mempromosikan sehingga tujuan kita untuk mendiversifikasi pangan lokal non beras bisa tercapai," ucap Ocky.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014