Ambon (Antara Maluku) - Warga Kota Ambon dan sekitarnya antusias mengikuti proses penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di sekitar pemukiman mereka, Rabu siang.

Pantauan Antara, warga terlihat memenuhi TPS untuk menyaksikan dan mengikuti proses penghitungan yang dilakukan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan seksama.

Sebagian petugas KPPS menutup jadwal pencoblosan sesuai jadwal yang ditentukan yakni pukul 13.00 WIT, sedangkan sebagian lainnya masih membuka pencoblosan hingga 30 menit dari jadwal, dikarenakan masih banyak warga yang antri dan belum kebagian untuk menyalurkan aspirasi politiknya.

Tiga TPS di Dusun Kayu Putih, Desa Soya, Kecamatan Sirimau misalnya baru menyelesaikan proses pencoblosan pada pukul 14.00 WIT, karena jumlah bilik suara yang dibuat hanya tiga unit karena disesuikan dengan lokasi TPS yang sempit.

Ketua KPPS TPS - 5, Dusun Kayu Putih Lukas Tamtelahitu, membenarkan pihaknya bersama petugas dari dua TPS lainnya terpaksa mendirikan TPS darurat di Garasi mobil, karena tidak diijinkan menggunakan bangunan sekolah yang ada di dusun tersebut untuk dijadikan sebagai TPS.

"Karena lokasi TPS yang sempit serta banyaknya warga yang datang untuk menyalurkan aspirasi politiknya menyebabkan jadwal pencoblosan terpaksa dibuka hingga pukul 14.00 WIT," katanya.

Dia mengatakan proses penghitungan suara untuk masing-masing tingkatan baru akan berlangsung pukul 15.00 WIT setelah petugas KPPS dan saksi beristirahat untuk makan siang.

Banyak warga yang mengikuti proses penghitungan terlihat tertawa jika ada surat suara dinyatakan rusak oleh petugas karena salah coblos.

Bahkan ada sebagian warga yang balik menyalahkan kesalahan pencoblosan atau rusaknya surat suara tersebut dikarenakan KPU tidak optimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Sebelumnya Gubernur Maluku Said Assagaff memastikan stabilitas keamanan di Maluku aman saat pemungutan suara berlangsung dan mengimbau pemilih mendatangi masing - masing TPS untuk menyalurkan hak politiknya.

"Jangan takut dan ragu untuk memanfaatkan hak politik karena itu menentukan nasib bangsa Indonesia maupun Maluku lima tahun ke depan," ujarnya.

Begitu pun logistik Pileg yang berdasarkan koordinasi dengan sembilan Bupati dan dua Wali Kota terjamin di masing - masing TPS.

"Hanya di Kota Tual yang kekurangan 2.300 surat suara dan sudah tertangani sehingga penyelenggaraan Pileg di sana dijamin kelancarannya," tegas Gubernur.

Pileg 2014 di Maluku tercatat 1.202.191 pemilih tersebar di sembilan Kabupaten dan dua Kota.

Para pemilih nantinya menentukan anggota DPR - RI asal Maluku yang hanya memiliki empat kursi dari Calegnya sebanyak 48 orang, sedangkan DPD - RI juga empat orang dari 25 Caleg.

Begitu pun memilih 45 anggota DPRD Maluku periode 2014 - 2019 serta DPRD sembilan Kabupaten dan dua Kota.

Pileg 2014 tercatat memiliki 3.805 TPS yang tersebar di Maluku Tengah (857 unit), Kota Ambon (736 unit), Seram Bagian Barat (410 unit), Seram Bagian Timur (303 unit), Buru (300 unit) dan Maluku Tenggara (293 unit).

Selanjutnya, Kepulauan Aru (227 unit), Maluku Tenggara Barat (189 unit), Maluku Barat Daya (182 unit), Kota Tual (158 unit) dan Buru Selatan (150 unit).

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014