Ambon (Antara Maluku) - Balai Arkeologi Ambon menggelar kunjungan ke benteng yang pernah menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda, Nieuw Victoria yang kini digunakan sebagai markas besar Kodam XVI/Pattimura Ambon, Senin.

Kunjungan terbatas ke benteng tersebut diikuti oleh mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, staf Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Ternate, BPCB Makassar, Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Arkeologi Yogyakarta, dan Balai Arkeologi Papua.

Dengan diawasi oleh tiga orang tentara Kodam XVI/Pattimura, peserta kunjungan diajak melihat-lihat beberapa bagian benteng yang masih utuh, yakni gerbang darat yang berada di sebelah selatan, gerbang laut di sebelah barat, bastion dan lubang yang menjadi pintu ruang bawah tanah.

"Ini kesempatan berharga karena izin untuk masuk ke sini cukup sulit, mungkin karena ini telah menjadi kawasan militer jadi pengawasannya ketat ada beberapa lokasi yang tidak boleh difoto," kata Syahruddin Mansyur, ahli perbentengan dari Balai Arkeologi Ambon.

Dikatakannya, benteng Nieuw Victoria memiliki sejarah panjang, awalnya dibangun oleh orang-orang Portugis pada 1575 dan diberi nama Nossa Senhora Annucida, namun bangunan pertahanan tersebut kemudian direbut dan dikuasai oleh tentara Belanda pada 1605, sejak itu namanya diganti dengan Victoria yang berarti kemenangan.

Sekitar tahun 1754 gempa besar mengguncang Kota Ambon, sejumlah bangunan pemerintah kolonial Belanda mengalami kerusakan parah, termasuk benteng hasil rampasan dari Portugis tersebut, sehingga harus direnovasi secara besar-besaran.

Setelah dilakukan renovasi, benteng yang memamerkan lambang daerah - daerah di Belanda pada dinding gapuranya kemudian berganti nama dengan Nieuw Victoria yang artinya kemenangan baru.

"Benteng ini memiliki arti penting bagi sejarah Maluku, bukan hanya sebagai pusat pemerintahan pemerintah kolonial di sini, tapi inisiasi pembangunan benteng itu menjadi penanda lahirnya Ambon sebagai kota, yakni tahun 1575," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014