Ambon (Antara Maluku) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan Festival Seni Qasidah merupakan wujud komitmen Ambon sebagai kota musik.
"Festival Qasidah merupakan ejawantahan komitmen Ambon sebagai kota musik, bukan hanya musik pop daerah tetapi juga musik religius," katanya di Ambon, Senin.
Menurut dia, Seni qasidah merupakan kesenian tradisional Islam yang populer, disamping seni hadrah, marawis dan nasyid serta kesenian lainnya.
Festival seni qasidah, kata Richard, wujud komitmen untuk menggali potensi tersembunyi pemuda dan remaja, untuk mengeksplorasi kemampuan olah vokal guna menghasilkan penyanyi qasidah yang memiliki kualitas baik.
"Sekaligus harmonisasi sosial untuk meperkuat ukhuwah Islamiyah masyarakat, serta menjadikan ajang festival seni qasidah sebagai media dakwah untuk mengarahkan generasi muda menyalurkan bakat dan potensi," katanya.
Ia mengatakan, festival qasidah harus menjadi sarana menangkal masuknya budaya negatif dari luar serta meningkatkan daya saing seni qasidah dengan seni musik modern lainnya.
Upaya peningkatan daya saing seni qasidah terhadap seni musik modern lainnya merupakan tanggung jawab yang harus diemban Lembaga Seni Qasidah (Lasqi), sebagai lembaga yang diberi tugas dan tanggung jawab mengembangkan seni qasidah.
"Kekhasan seni qasidah terletak pada perpaduan musik tradisional, lokal dan padang pasir, sebagai wujud perpaduan antara budaya lokal dan Islam, serta memiliki pangsa pasar yang cukup besar sekalipun masih terbatas di kalangan masyarakat tradisional," ujarnya.
Diakuinya, maraknya perilaku menyimpang di kalangan pemuda dan remaja diperlukan upaya merumuskan langkah pembinaan yang tepat, memberi ruang untuk mengembangkan kreatifitas dan jati diri pemuda dan remaja.
Festival qasidah, lanjut Richard, juga merupakan bentuk edukasi, pembinaan dan pemantapan nilai keagamaan sebagai upaya meningkatkan nilai spiritual keagamaan.
"Hal ini juga penting untuk mengeliminir ekses kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, kami berharap dengan kegiatan ini anak muda bisa mewarisi nilai-nilai religius," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015
"Festival Qasidah merupakan ejawantahan komitmen Ambon sebagai kota musik, bukan hanya musik pop daerah tetapi juga musik religius," katanya di Ambon, Senin.
Menurut dia, Seni qasidah merupakan kesenian tradisional Islam yang populer, disamping seni hadrah, marawis dan nasyid serta kesenian lainnya.
Festival seni qasidah, kata Richard, wujud komitmen untuk menggali potensi tersembunyi pemuda dan remaja, untuk mengeksplorasi kemampuan olah vokal guna menghasilkan penyanyi qasidah yang memiliki kualitas baik.
"Sekaligus harmonisasi sosial untuk meperkuat ukhuwah Islamiyah masyarakat, serta menjadikan ajang festival seni qasidah sebagai media dakwah untuk mengarahkan generasi muda menyalurkan bakat dan potensi," katanya.
Ia mengatakan, festival qasidah harus menjadi sarana menangkal masuknya budaya negatif dari luar serta meningkatkan daya saing seni qasidah dengan seni musik modern lainnya.
Upaya peningkatan daya saing seni qasidah terhadap seni musik modern lainnya merupakan tanggung jawab yang harus diemban Lembaga Seni Qasidah (Lasqi), sebagai lembaga yang diberi tugas dan tanggung jawab mengembangkan seni qasidah.
"Kekhasan seni qasidah terletak pada perpaduan musik tradisional, lokal dan padang pasir, sebagai wujud perpaduan antara budaya lokal dan Islam, serta memiliki pangsa pasar yang cukup besar sekalipun masih terbatas di kalangan masyarakat tradisional," ujarnya.
Diakuinya, maraknya perilaku menyimpang di kalangan pemuda dan remaja diperlukan upaya merumuskan langkah pembinaan yang tepat, memberi ruang untuk mengembangkan kreatifitas dan jati diri pemuda dan remaja.
Festival qasidah, lanjut Richard, juga merupakan bentuk edukasi, pembinaan dan pemantapan nilai keagamaan sebagai upaya meningkatkan nilai spiritual keagamaan.
"Hal ini juga penting untuk mengeliminir ekses kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, kami berharap dengan kegiatan ini anak muda bisa mewarisi nilai-nilai religius," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015