Ambon (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan pengundian rumah pengungsi korban retakan tanah Batu Gajah tahap dua di negri Halong, Kecamatan Baguala, Ambon.

Sebanyak 97 Kepala Keluarga (KK) mengambil undian rumah disaksikan Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat di Ambon, Jumat.

Pengundian dilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama untuk 91 rumah dikerjakan dua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), tahap dua 97 rumah dikerjakan tiga BKM, dan tahap akhir 47 rumah oleh dua BKM.

"Total rumah pengungsi Batu Gajah yang dibangun sebanyak 235 rumah, warga yang telah mendapat tempat yang ada didahulukan menempati rumah, kami berharap pengungsi tahap dua juga dapat menempati rumah, sehingga mereka sudah tau rumah mereka dan mungkin bisa dirawat sendiri," kata Sekretaris Kota.

Menurut dia, proses pengundian dilakukan setelah pihaknya mendata kembali fasilitas yang telah dibangun, jika masih terdapat kekurangan akan dibenahi sebelum ditempati.

Sebelumnya kendala yang dihadapi pihaknya pemasangan jaringan listrik serta air bersih di kawasan tersebut. Tetapi saat ini telah dilakukan penyambungan listik dan penyediaan air bersih melalui hidran umum.

"Kami telah melakukan pemasangan listrik, sedangkan air bersih masih menggunakan hidran umum, kami berharap setelah menempati rumah warga dapat melakukan penyambungan air di PDAM," katanya.

Anthony mengakui, pembangunan rumah pengungsi Batu Gajah saat ini terkendala dengan bantuan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) yang sampai saat ini belum dikucurkan ke Pemkot Ambon.

"Kami terkendala dengan dana karena sampai saat ini bantuan dari Kemenpera belum dikucurkan, sehingga Pemkot mengambil alih untuk menyelesaikan melalui dana APBD tahun 2015," ujarnya.

Ia menyatakan, setelah proses pengundian rumah diharapakan 97 KK dapat meninggalkan lokasi pengungsian di gedung serba guna milik PT PLN Maluku dan menempati rumah baru.

"Kami berharap 16 Juli 2015 dapat meninggalakan lokasi pengungsian dan menempati rumah baru, karena gedung tersebut akan dipergunakan dan sudah terlalu lama para pengungsi mendiami barak pengungsian," ujarnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015