Ambon (Antara Maluku) - Permintaan gas elpiji 12 kilo gram (kg) di Kota Ambon hingga memasuki H-5 menjelang lebaran 1436 Hijriah/2015 masih tetap normal.

"Belum terjadi perubahan permintaan tetap biasa saja, apalagi stok BBM terutama minyak tanah di Kota Ambon masih mencukupi," kata Direktur PT Pemantik Sumber Pratama, Andre Talahatu di Ambon, Senin.

Selain itu, stok juga cukup banyak bahkan bisa mengisi permintaan masyarakat hingga dua minggu kedepan.

Andre menjelaskan, stok elpiji 12 kg saat ini sebanyak lebih dari 1.000 tabung, dan sedikit elpiji ukuran 50 kg.

Tabung 50 kg kurang laku akibat kapal-kapal nelayan sudah tidak melaut terkait moratorium.

"Biasanya elpiji ukuran 50 kg ini dipesan langsung oleh kapal-kapal nelayan yang mau melaut, hanya saja karena moratorium kapal-kapal nelayan tidak berlayar akibatnya permintaan gas elpiji ukuran 50 kg lesuh," ujarnya.

Kalaupun ada permintaan hanya untuk sejumlah restoran saja, lanjutnya, dan itu dalam jumlah kecil, lain hal dengan ukuran 12 kg permintaannya tetap normal, sebab selain restoran juga keperluan rumah tangga untuk memasak.

Selain itu permintaan sesuai pesanan dari pangkalan di Pulau Buru juga masih tetap normal belum ada perubahan yakni sebanyak 50 tabung sekali kirim dalam satu minggu.

Sedangkan harga elpiji yang ditawarkan di Kota Ambon sekarang ini yakni untuk ukuran 12 kg sebesar Rp 213.000/tabung.

Ditanya soal pasokan selama ini, Andre menjelaskan, pasokan tetap normal, dimana tiap minggu pengiriman dari Surabaya sebanyak 974 tabung elpiji ukuran 12 kg dan 50 kg tetap berjalan lancar.

"Kami tetap meminta pengiriman dengan jumlah stok tersebut sebab selain mengisi permintaan di Kota Ambon pihaknya juga mengisi permintaan salah satu pangkalan pemasok yang ada di Namlea, Kabupaten Buru," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015