Duta Besar Portugal untuk Indonesia, Carlos Frota, akan mengkaji pemberian bantuan kepada Maluku sebagai sumbangsih kepada daerah ini yang sempat menjadi tujuan pelayar negaranya pada 500 tahun lalu guna mendapatkan cengkih dan pala. "Saya dikonfirmasi Dubes Carlos Frota untuk berkunjung ke daerah ini dijadwalkan pada 27 Agustus 2010," kata Wakil Gubernur Maluku, Said Assgaff, di Ambon, Sabtu. Kunjungannya, kata dia, untuk mengkaji sebetulnya bantuan apa yang sebenarnya dibutuhkan dan ideal diberikan kepada pemerintah provinsi (pemprov) dan masyarakat setempat. Assagaff mengisyaratkan Portugal pada ratusan tahun lalu sempat mengejar cengkih dan pala yang diproduksi para petani Maluku sehingga bersaing ketat dengan Belanda dan Inggris. "Jadi, ada kepedulian sosial untuk mendukung percepatan pembangunan di Maluku sehingga menginginkan berkunjung ke Ambon guna mendapatkan data apa sesungguhnya yang ideal terkait dengan dana bantuan yang disalurkannya," kata dia. Assagaff mengakui peninggalan Portugal berupa benteng banyak tersebar di Maluku sehingga direnovasi sebagai aset sejarah guna menjaring wisatawan berkunjung ke daerah tersebut. Dia lantas mencontohkan Benteng Belgica di Bandaneira, Kabupaten Maluku Tengah, yang terkenal dengan sebutan "mutiara lima" karena ruangan pengintainya pada lima sudut sangat diminati para turis asing. Dari tempat itu, pengunjung bisa menikmati pesona kepulauan Banda terkenal dengan "surga bawah laut"-nya, bahkan benteng ini sempat dikunjungi Lady Diana dan Mick Jagger. Portugal memiliki keterkaitan historis dengan Indonesia sejak 500 tahun yang lalu. Para pelaut Portugal sejak masa tersebut telah menjalin hubungan dagang dengan penduduk Indonesia. Banyak jejak pengaruh Portugal yang masih ada, misalnya, banyak kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Portugal semacam sepatu, bola, boneka, dan gereja. Pihaknya akan memanfaatkan peluang strategis itu, termasuk mempromosikan aneka potensi sumber daya alam (SDA) Maluku dengan sumber daya hayati laut sebagai primadona yang memiliki pantai indah, pesona bawah laut sangat indah, ikan dengan potensi lestari 1,6 juta ton per tahun, rumput laut, mutiara, dan udang. Assagaff yang juga Ketua Panitia Lokal Sail Banda 2010 optimistis setelah kegiatan bahari bertaraf internasional tersebut (24 Juli-17 Agustus 2010), Maluku bakal ramai dikunjungi turis asing danĀ  investor. "Maluku telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa daerahnya telah aman dan masyarakat hidup berdampingan dengan damai sehingga bertekad mendorong percepatan pembangunan dengan menjaring investor untuk mengelola aneka potensi sda," ujar Said Assagaff.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010