Ternate, 10/5 (Antara Maluku) - Budidaya rumput laut di Pulau Obi, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut) gagal panen, akibat salah pemberian pupuk dan rumput laut yang siap panen mengalami kerusakan.

"Dengan kondisi demikian mengakibatkan persediaan produk mengalami penurunan secara drastis, selain pemberian pupuk yang salah, penurunan produk juga diakibatkan karena pengaruh cuaca dalam sepekan terakhir ini terus mengalami hujan deras," kata Manajer Pabrik Rumput Laut, Erna Talib di Ternate, Rabu.

Selain Obi, di Malut juga terdapat beberapa daerah yang melakukan suplai bahan mentah seperti, Morotai dan Bacan. Namun sejauh ini sudah tidak melakukan suplai lagi, sehingga pabrik hanya mengandalkan produk dari Obi.

Menurut Erna, kali ini di Obi juga mengalami gagal panen dan budidaya kembali melakukan penanaman, sehingga dengan gagal panen yang terjadi, mengalami penurunan pemasukan bahan olahan mentah.

Akan tetapi, sejauh ini, pabrik rumput laut masih dapat melakukan suplai atau pengiriman keluar Malut dan pada pekan ini telah melakukan pengiriman di Makasar, sebanyak 15 ton.

Walapun mengalami pengurangan, namun pengiriman produk rumput laut pada Bulan ini mencapai 16 ton, sedangkan persediaan untuk 16 ton tersebut semuanya diperoleh dari Manado.

"Bulan ini kami akan kembali mengirim 16 ton, pada Jumat mendatang dan sekarang dalam persiapan pengiriman, kami dapat suplai bahan baku dari Manado," katanya.

Menurutnya Erna, untuk kerusakan rumput laut sendiri belum diketahui berapa banyak jumlah yang mengalami kerusakan, namun semenjak insiden tersebut kami belum dikirimkan bahan baku dari Obi.

"Akan tetapi, kami berharap ke depan cuaca kembali membaik agar bisa dilakukan produksi dan hanya mengandalkan sinar matahari untuk pengeringan bahan baku rumput laut," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017