Langgur, 13/7 (Antara Maluku) - Said Assagaf menyatakan dirinya ingin menyinergikan kekuatan Partai Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pilkada Maluku tahun 2018.

"Sinergitas antara Golkar dan PDI Perjuangan di tataran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku belum pernah ada, dan saya sebagai Ketua DPD I Golkar Maluku ingin mengubah hal tersebut," kata Said, saat sosialisasi dirinya sebagai bakal calon Gubernur Maluku periode 2018-2023 di Hotel Krimson, Langgur, Rabu malam.

Acara itu dihadiri oleh pengurus dan anggota DPC PDI Perjuangan Kota Tual dan Maluku Tenggara.

"Mari kita bersinergi, bersatu untuk merebut (jabatan) Gubernur dan Wakil Gubernur," katanya.

Said Assagaff, petahana Gubernur, menyatakan bahwa saat ini hanya tinggal dua bakal calon Wakil Gubernur yang diinginkannya untuk mendampingi dirinya di Pilkada tahun depan, yakni Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Edwin A. Huwae dan Bupati Maluku Tenggara Anderias Rentanubun.

"Saat ini tinggal dari kader saja untuk mendorong semua ini, karena mekanisme di PDI Perjuangan itu mulai dari bawah, dan mudah-mudahan ini dipegang terus," katanya.

Said mengakui dirinya pada Pilkada lima tahun lalu juga melakukan sosialisasi di Partai Golkar dan PDI Perjuangan di sembilan kabupaten/kota di Maluku, kecuali Maluku Barat Daya (MBD) dan Seram Bagian Timur (SBT).

"Waktu itu saya melamar sebagai bakal calon Wakil Gubernur dan masuk dari PDI Perjuangan. Nah sekarang saya jadi Gubernur, apa saya tidak bisa membalas budi itu," katanya, seraya menegaskan keseriusannya menggandeng kader PDI Perjuangan.

"Saya ingin Wakil Gubernur dari PDI Perjuangan, dan di situ ada Anderias Rentanubun dan Edwin Huwae. Saya di sini minta dukungan dari seluruh kader dan simpatisan PDI Perjuangan," katanya.

Said lebih jauh mengatakan, setelah dari Tual dan Malra, dirinya juga akan sosialisasi di SBT, Kota Ambon, Buru dan Buru Selatan.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017