Ternate, 24/7 (Antara Maluku) - Polair Polda Maluku Utara (Malut) menyiapkan 19 armadanya guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan laut sehubungan gelombang tinggi dalam sepekan terakhir.

Direktur Polair Polda Malut, Kombes Pol Arif Budi Winofa, di Ternate, Senin, mengatakan, telah menyiagakanarmada maupun personelnya karena kondisi cuaca terutama gelombang laut dalam pekan ini cukup berbahaya.

Pihaknya menyiapkan 19 kapal mengantisipasi sebelum adanya korban di laut.

Menurut Arif, 19 armada itu dibagai ke-10 Kabupaten/kota yang disiagakaan di wilayah yang lautnya dinilai berbahaya.

Dia mencontohkan, seperti jalur Ternate- Sofifi, Dufa-Dufa -Jailolo, Kepuluan Sula - Taliabu, Bacan - Obi, Tobelo - Morotai, Subaim - Buli serta di wilayah Gebe.

Meski demikian, kata Arif, 19 kapal itu belum tentu mampu mengatasi musibah laut yang tidak diduga seperti dialami kapal dokter Lie Dharmawan belum lama ini yang membawa tenaga medis, sebab Malut hampir 80 persen adalah laut.

Pihaknya bertekad membantu dan melindungi masyarakat, terutama saat berlayar di perairan Malut.

Dia mengimbau masyarakat sesuai koordinasi dengan Syahbandar, BMKG, Basarnas dan Dinas Perhubungan agar lebih berhati-hati melihat cuaca laut ketika berpergian dengan transportasi laut.

"Informasi terbaru dari BMKG bahwa cuaca tidak menentu, karena itu masyarakat yang berpergian lebih berhati-hati," katanya.

Sebelumnya, Tim SAR Ternate, berhasil mengevakuasi 17 penumpang kapal Rumah Sakit Apung (RSA) Dr Lie Darmawan yang mengalami kebocoran di perairan Pulau Batang Dua pada 20 Juli 2017.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017