Ternate, 13/10 (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mencatat, dalam laporan minggu kedua untuk jenis pertanian dan pangan, terdapat tiga komiditi yang mengalami fluktuasi harga.

Fluktuasi harga itu disebabkan oleh emasuknya masa panen baik di daerah penyangga maupun daerah distribusi, kata Kepala Disperindag Kota Ternate, Nuryadin Rachman di Ternate, Jumat.

Dari laporan tersebut, yang mengalami fluktuatif harga adalah bunga kol yang mengalami penurunan harga dari harga sebelumnya Rp60.000 turun menjadi Rp50.000 per kilo.

Selain itu, tomat yang sudah hampir sebulan ini mengalami penurunan harga, kini kembali lagi mengalami penurunan yang cukup signifikan dari harga Rp10.000, turun menjadi Rp6.000 per kilo, akan tetapi, berbeda dengan kol yang mengalami kenaikan harga dari Rp6.000 naik menjadi Rp8.000.

"Sudah beberapa bulan ini kondisi kebutuhan pokok mengalami penurun harga, namun dalam minggu ini hanya ada beberapa yang mengalami kenaikan harga, tapi tidak signifikan," katanya.

Nuryadin menambahkan, diantara 25 komidi yang dipantauan oleh pihaknya, hanya ada tiga komidi yang mengalami fluktuasi harga, namun tidak terlalu signifikan.

Selain itu, beberapa komoditi yang sudah hampir tiga mingga dalam kondisi stabil, seperti bawang merah dan bawang putih yang masih diharga Rp 35 ribu per kilo, bawang bombai Rp 32 ribu per kilo, cabe keriting Rp 60 per kilo dan cabe rawit Rp 40 ribu per kilo.

Sementara itu, untuk jenis saur-mayur, bayam seharga Rp 5 ribu per ikat, kentang Rp 13 per per kilo, wortel Rp 13 ribu per kilo, petsay Rp 13 ribu per kilo dan jagung pipilan Rp 8 ribu per kilo.

"Untuk sayur-mayur ini terbilang sangat murah, apalagi dalam masa panenen seperti ini, namun diharapkan kondisis akan terus berlanjut, sehingga harga tidak terlalu mengalami deparitas," katanya.

Apalagi saat ini kondisi cuaca juga sangat mendukung, sehingga pendisitribusian barang juga berjalan cukup baik. Sebab pada bulan-bulan tertentu yang kondisi cuacanya tidqk mendukung mengakibatkan pengiriman barang sering terlambat, membuat stok menjadi menipis dan fluktuasi harga pun terjadi.

"Pengiriman barang dari daerah penyangga juga sangat lancar, sehingga membuat stok tercukupi," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017