Ambon, 7/11 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff mendorong pembangunan bendungan Wai Apu, Kabupaten Buru yang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merupakan program strategis nasional pada tahun anggaran 2018.
"Saya telah mengarahkan Bupati Buru, Ramly Umasugi agar memfasilitasi pembebasan lahan dengan para pemilik karena ada dana ganti ruginya," kata Gubernur Said Assagaff dikonfirmasi, Selasa.
Gubernur Said mengatakan, Bupati Ramly dan tim Kementerian PUPR untuk realisasi pembangunan bendungan Wai Apu yang diprogramkan menyerap anggaran Rp2,2 triliun itu telah melakukan pertemuan di Ambon pada 6 November 2017.
Dia telah menginstruksikan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memfasilitasi pembangunan bendungan Wai Apu karena strategis dalam mewujudkan program Pemprov Maluku menjadikan Buru sebagai lumbung pangan masa depan Maluku yang mampu menyangga kebutuhan beras nasional.
Bendungan Wai Apu bila beroperasi, maka mendorong pengembangan sawah seluas 10.000 hektare, membuka lapangan kerja, memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 6 Mega Watt (MW).
"Kami harus memfasilitasinya dengan harapan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bisa meresmikan peletakan batu pertama pembangunan bendungan Wai Apu," tandas Gubernur Said Assagaff.
Sedangkan, Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Hayono Utomo mengatakan proyek pembangunan bendungan Wai Apu bertujuan sebagai sarana infrastruktur pengendali banjir, penyedia air baku, air irigasi sekaligus PLTA.
Proyek Strategis Nasional ini dijadwalkan pembangunan fisiknya pada 2018 depan setelah proses lelang.
Kapasitas bendungan Wai Apu 57,7 juta M3 sehingga bisa menanggulangi irigasi 10.000 hektare lahan. Tinggi bendungan 54 meter, tipe random batu serta sebagai PLTA berkekuatan 6,0 MW. Lahan pembangunan bendungan Wai Apu seluas 439.397.234 meter persegi.
"Tidak ada pemukiman sehingga tidak ada masyarakat yang direlokasi. Luas lahan yang akan dibebaskan 510 hektare," kata Hayono.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Saya telah mengarahkan Bupati Buru, Ramly Umasugi agar memfasilitasi pembebasan lahan dengan para pemilik karena ada dana ganti ruginya," kata Gubernur Said Assagaff dikonfirmasi, Selasa.
Gubernur Said mengatakan, Bupati Ramly dan tim Kementerian PUPR untuk realisasi pembangunan bendungan Wai Apu yang diprogramkan menyerap anggaran Rp2,2 triliun itu telah melakukan pertemuan di Ambon pada 6 November 2017.
Dia telah menginstruksikan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memfasilitasi pembangunan bendungan Wai Apu karena strategis dalam mewujudkan program Pemprov Maluku menjadikan Buru sebagai lumbung pangan masa depan Maluku yang mampu menyangga kebutuhan beras nasional.
Bendungan Wai Apu bila beroperasi, maka mendorong pengembangan sawah seluas 10.000 hektare, membuka lapangan kerja, memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 6 Mega Watt (MW).
"Kami harus memfasilitasinya dengan harapan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bisa meresmikan peletakan batu pertama pembangunan bendungan Wai Apu," tandas Gubernur Said Assagaff.
Sedangkan, Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku, Hayono Utomo mengatakan proyek pembangunan bendungan Wai Apu bertujuan sebagai sarana infrastruktur pengendali banjir, penyedia air baku, air irigasi sekaligus PLTA.
Proyek Strategis Nasional ini dijadwalkan pembangunan fisiknya pada 2018 depan setelah proses lelang.
Kapasitas bendungan Wai Apu 57,7 juta M3 sehingga bisa menanggulangi irigasi 10.000 hektare lahan. Tinggi bendungan 54 meter, tipe random batu serta sebagai PLTA berkekuatan 6,0 MW. Lahan pembangunan bendungan Wai Apu seluas 439.397.234 meter persegi.
"Tidak ada pemukiman sehingga tidak ada masyarakat yang direlokasi. Luas lahan yang akan dibebaskan 510 hektare," kata Hayono.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017