Ambon, 23/12 (Antaranews Maluku) - Dua pekerja tower atau menara Telkomsel bernama Budi dan Bunawi yang tenggelam di perairan Desa Lorang Algadang, Kecamtan Aru Tengah, akhir November 2018, hingga Sabtu belum ditemukan.

"Sejak musibah, kami bersama tim SAR gabungan melakukan pencarian. Namun sampai saat ini belum ditemukan sehingga nasib kedua pekerja ini belum diketahui pasti," kata Kapolres Kepulauan Aru AKBP Adolf Bormasa di Ambon, Sabtu.

Budi dan Bunawi bersama 17 rekan pekerja menara Telkomsel lainnya berangkat dari Dobo dengan KM Camar 03 menuju Desa Lorang Algadang, Minggu, (26/11).

Namun kapal yang terdapat tujuh orang ABK tersebut mengalami musibah akibat cuaca buruk dan saratnya muatan kapal yang berisikan material besi-besi menara Telkomsel dan sejumlah perangkat komunikasi.

Menurut Kapolres, kencangnya arus laut serta kondisi kapal yang berat membuat regu penyelamat kesulitan menarik kapal itu dengan tug boat milik PT Pelni. Namun, akhirnya ditarik pada tanggal 2 Desember 2017.

"Tujuan menarik kapal nahas ini untuk memastikan apakan dua penumpang yang masih hilang bisa ditemukan terjebak di dalamnya atau tidak. Namun, sayangnya petugas penyelamat tidak mendapati mereka," ujar kapolres.

Meskipun tim SAR tidak lagi melakukan pencarian, dia berharap masyarakat yang menemukan kedua pekerja menara Telkomsel tersebut bisa melaporkannya kepada petugas keamanan.

Terkait dengan kecelakaan laut tersebut, Dinas Kominfo juga berencana akan memesan tower pada sejumlah desa di Kabupaten Kepulauan Aru.

KM Camar 03 bertolak dari pelabuhan Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru, Minggu (26/11) sekitar pukul 02.00 WIT, dengan membawa 19 pekerja menara Telkomsel serta tujuh anak buah kapal.

Regu penyelamat kemudian melakukan upaya pencarian dan awalnya lima korban sejak Senin (27/11). Mereka bernama Supaat, Agus Suwitno, dan Wahab.

Korban selanjutnya yang sudah ditemukan adalah Chorul Islama, Baco Karim, Suhartono, dan Rusdianto di perairan Desa Gardakau, Kabupaten Kepulauan Aru. Namun, mereka sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017