Ambon, 13/1 (Antaranews Maluku) - Korem 151/Binaiya bersama jajarannya menggelar tatap muka atau komunikasi sosial bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat, insan pers, serta segenap komponen masyarakat dalam menghadapi tahun politik 2018 di Provinsi Maluku, Sabtu.

Dalam pertemuan di Baileo Slamet Riyadi di Kota Ambon itu, Komandan Korem 151/Binaiya, Kolonel Christian Kurnianto Tehuteru mengatakan, kegiatan tatap muka itu digelar untuk memberikan saran dan masukan kepada masyarakat dalam menghadapi tahun baru terutama tahun politik Pilkada, sehingga dapat melewatinya dengan wawasan yang luas.

"Saya kira kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat diteruskan kepada seluruh masyarakat di daerah ini, dan Maluku sekarang bisa beda dengan daerah-daerah lain, tidak seperti yang dulu. Maluku bisa beda secara positif sehingga ke depan lebih baik dan mengantarkan anak cucu kepada kesejahteraan yang lebih tinggi," kata Kolonel Christian.

"Mari kita hadapi tahun politik 2018 dengan tekad yang positif dan mengarah kepada perdamaian dan persatuan serta persaudaraan walaupun pilihan politik berbeda," katanya lagi.

Danrem juga menegaskan, menghadapi Pilkada Maluku, TNI pada prinsipnya tetap netral. Aplikasinya di lapangan yakni tidak memberikan dukungan kepada salah satu Pasangan Calon (Paslon) berupa pemberian fasilitas seperti meminjamkan truk atau fasilitas lainnya.

"Kepada prajurit TNI sendiri sudah diingatkan untuk tidak memberikan dukungan kepada Paslon dengan memasang banner-banner, menjaga pada saat kampanye di suatu tempat, karena ini merupakan pelanggaran netralitas TNI," katanya.

Untuk itu, kegiatan tatap muka ini tujuan utamanya adalah langkah awal dari pihaknya untuk dapat memberikan saran dan masukan kepada masyarakat terutama dalam menghadapi tahun yang baru, di mana tahun ini merupakan tahun politik.

"Jadi kita awali dengan sosilisasi atau tatap muka sehingga kita memasuki tahun politik ini dengan wawasan yang luas, sehingga tidak terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat di daerah ini," katanya.

Danrem juga mengapresiasi masyarakat di Maluku di mana lagu pujian-pujian Nasrani bisa dikolaborasikan dengan lagu-lagu bernuansa Islami yang sangat baik bahkan menyejukan hati yang mendengarnya.

"Ini suatu hal positif yang perlu dipertahankan.Berbuat positif harus kita teruskan kepada anak cucu, dan perlu kita kikis atau hilangkan secara perlahan-lahan terutama yang bersifat tidak baik yang memicu terjadinya konflik," ujarnya.

Oleh karena itu, perlu merubah hal-hal negatif menjadi positif, tentu mulai dari diri sendiri. Paling tidak ada keinginan untuk mau berubah, minimal memiliki impian.

"Orang yang bisa mengendalikan emosi adalah pemenang hidup sejati," kata Kolonel Christian.

Karena itu, kalau ada reaksi spontan dari anak muda kita, ini harus disosialisasikan kepada mereka, agar hidup jangan dikendalikan oleh emosi yang mengarah kepada hal-hal negatif, tetapi jadilah orang yang bisa mengendalikan emosi, sehingga bisa menunjang pemenang kehidupan sejati.

"Dalam politik, pilihan boleh berbeda tetapi persatuan dan persaudaraan yang diutamakan," tandasnya.

Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Maluku Pendeta John Ruhulessin mewakili tokoh agama menyambut baik tatap muka yang dilakukan dalam mengawali tahun 2018, untuk melihat apa yang menjadi tanggung jawab bersama.

"Saya rasa tanggung jawab bersama kita adalah bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.? Ini menjadi komiten kebangsaan kita. Apalagi, pada saat yang sama kita menegakkan sebuah proses demokrasi yang betul-betul berwawasan kebangsaan terutama dalam proses Pilkada Maluku," katanya.

Oleh karena itu, menjadi tekad bersama seluruh masyarakat Maluku terutama tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh adat agar proses-proses demokrasi yang berlangsung saat ini, bisa terlaksana dalam suasana damai, aman dan penuh persaudaraan.

"Saya rasa kita punya semangat bersama untuk itu. Karena itu, Korem 151/Binaiya bersama jajaran dan pihak kepolisian perlu bersinergi untuk menegkkan proses-proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Maluku dengan komitmen etik moral yang kuat agar bangsa dan negara kuat? untuk kepentingan anak cuku kita ke depan," pinta Pendeta John.

Raja Negeri Morela Yunan Sialana menyatakan mendukung proses demokrasi dalam hal ini Pilkada Maluku, karena apa pun terjadi persatuan dan persaudaraan serta kebersamaan tetap dijaga dengan baik.

"Sebenarnya, saya tidak punya kompeten untuk menyampaikan ini, karena sepatutnya mungkin yang berhak menyampaikan adalah Ketua Latupati Maluku.Tetapi biarlah saya kasih bocoran, bahwa Latupati Maluku telah melakukan rapat kecil dan sepakat bahwa barisan Latupati beserta Raja-Raja di Maluku siap untuk mengamankan Pilkada Maluku
2018," kata Raja Morela.

Sementara itu, Kepala Biro Antara Maluku John Nikita Sahusilawane yang mewakili pers mengatakan bahwa dalam menghadapi Pilkada Maluku pihaknya tetap memegang prinsip independensi yang kuat.

"Kami untuk Pilkada tetap memegang prinsip independensi yang sangat kuat, bahkan dari kantor kami sendiri sudah ada surat dari Direktur Utama LKBN Antara yang melarang kerja sama dengan calon mana pun," katanya.

"Saya juga berharap pers di Maluku bisa bersikap netral," tambahnya.

Pewarta: Rofnus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018