Ambon (ANTARA) - Komando Resor Militer (Korem) 151 Binaiya Maluku memberikan edukasi tentang sejarah Hari Pahlawan kepada masyarakat di daerah itu sebagai upaya meningkatkan rasa nasionalisme.
"Pada tangfal 10 November terjadi pertempuran di Surabaya melibatkan banyak pahlawan nasional, salah satunya bung Tomo dengan pidatonya," kata Danrem 151 Binaiya Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva di Ambon, Minggu, pada upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November 2024.
Ia menjelaskan pertempuran di Surabaya mengakibatkan tentara Belanda yang diperkuat tentara sekutu yaitu pasukan dari Inggris dan Belanda yang dipimpin oleh Brigadir Jenderal AWS Mallaby kocar kacir.
"Pada waktu itu Brigadir Mallaby meninggal dan tewas dibunuh oleh para pejuang kemerdekaan kita dan diganti oleh mayor jenderal dari Inggris yaitu Erik," tuturnya.
Pertempuran di Surabaya itu mengakibatkan korban dari masyarakat Indonesia, khususnya di Surabaya, sebanyak 20.000 orang. Sedangkan dari pihak Belanda yang diperkuat oleh Inggris,1.600 prajurit tewas dan banyak yang luka-luka.
Peristiwa perobekan Bendera Belanda di Hotel Oranje yang kini menjadi Hotel Majapahit pun menjadi ikon penting dari sejarah tersebut.
"Singkat cerita tanggal 10 November didapuk menjadi Hari Pahlawan kita, itulah sejarah pertempuran besar," ucapnya.
Pada kesempatan itu Antoniho juga mengundang para tokoh masyarakat hingga veteran RI karena mereka adalah pelaku sejarah.
"Kami juga mengundang FKKPI, karena FKKPI juga adalah bagian dari pembinaan kita sehingga mereka adalah generasi muda yang memperjuangkan tentang ideologi Pancasila," ucapnya.
Pada kesempatan ini juga Danrem mengundang siswa sekolah mulai dari SMA dan SMP dengan tujuannya menanamkan rasa nasionalisme dan jiwa patriot yang akan membela negara sehingga mereka tidak lupa dengan sejarah masa lalu.