Ambon (ANTARA) - Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya Maluku menyiapkan sebanyak 250 personel untuk membantu pengamanan pemilihan kepala daerah di daerah itu.
"Korem 151/Binaiya melakukan berbagai kesiapan, diantaranya apel gelar pasukan dalam rangka latihan lapangan Satgas Penanganan Konflik Sosial," kata Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva di Ambon, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa apel gelar pasukan dalam rangka latihan lapangan Satgas Penanganan Konflik Sosial diawali dengan pengecekan pasukan diikuti 250 personel TNI dari berbagai satuan jajaran di wilayah Korem 151/Binaiya..
Pada apel gelar pasukan tersebut, Danrem mengatakan para peserta latihan harus dapat mencermati bagaimana unsur pimpinan dan staf dalam melaksanakan prosedur hubungan kerja sehingga dapat terjalin kerja sama secara sistematis.
"Disamping itu tujuan kegiatan latihan ini dilaksanakan agar meningkatkan kemampuan komandan dan staf Korem dalam proses pengambilan keputusan militer, pelaksanaan komando dan pengendalian dalam suatu operasi, kerja sama, koordinasi dengan melibatkan pemerintah, lembaga dan instansi terkait dalam proses perencanaan operasi serta kodal operasi secara terpadu dalam menghadapi permasalahan konflik sosial di wilayah Korem 151/Binaiya," kata Danrem.
Tak hanya itu, kata Danrem, latihan ini juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas personel dengan melatih prosedur hubungan Komandan dan Staf dalam menghadapi dinamika operasi melalui mekanisme latihan yang diasumsikan seperti kondisi riil di lapangan.
"Korem 151/Binaiya berkomitmen melaksanakan operasi perbantuan TNI berupa penanganan konflik sosial sebelum, selama dan sesudah pilkada serentak kepada Pemerintah Provinsi Maluku dalam rangka mendukung tugas pokok Kodam XV/Pattimura," tuturnya.
Ia menambahkan bahwa Korem 151/Binaiya sebagai satuan di bawah Kodam XV/Pattimura selain mempunyai tugas pokok membina dan menggelar kekuatan pertahanan darat di Provinsi Maluku, juga membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan hingga penanganan konflik sosial.