Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menggencarkan studi kemaritiman untuk mencetak wirausahawan berbasis kelautan di daerah itu.
“Kami mempunyai rencana besar yang mana para pelajar yang melanjutkan studi di FPIK Unpatti akan kami didik bukan untuk menjadi PNS atau pegawai saja, tetapi menjadi wirausahawan bidang perikanan dan kelautan sehingga mereka bisa mengelola hasil-hasil laut yang dimiliki daerah ini secara mandiri,” kata Dekan FPIK Unpatti Prof Yoise Lopulalan di Ambon, Senin.
Pasalnya kata dia Maluku sendiri merupakan provinsi yang memiliki luas wilayah 712.480 kilometer persegi, terdiri dari sekitar 92,4 persen lautan dan 7,6 persen daratan dengan 1.392 pulau di dalamnya.
Dengan potensi ini, seharusnya para sarjana perikanan dan kelautan dapat berinovasi dan memaksimalkan sumberdaya alam yang telah tersedia.
“Saya menantang mereka untuk masuk FPIK guna mengembangkan,” katanya.
FPIK Unpatti sendiri memiliki enam program studi yakni teknologi hasil perikanan, pemanfaatan sumberdaya perikanan, manajemen sumberdaya perairan, ilmu kelautan, budidaya perairan, dan agrobisnis perikanan.
Dengan keenam program studi dan jurusan itu, ia menjelaskan FPIK Unpatti pun tengah mengembangkan beragam pusat studi unggulan berbasis kepulauan yakni pusat studi pulau-pulau kecil, pusat studi masyarakat kepulauan hingga pusat kemaritiman yang menghasilkan berbagai inovasi yang dapat dikembangkan oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Unpatti yakni konsep bina mulia bahari.
“Kalau bicara tentang perikanan dan kelautan kita ini lengkap mulai dari hulu sampai ke hilir. Oleh sebab itu fokus kita saat ini ke pulau-pulau kecil, agar lulusan kita dapat berkontribusi bagi pengembangan sumberdaya kelautan dan perikanan yang da di pulau-pulau kecil,” jelasnya.
Hal itu juga sejalan dengan konsep ekonomi biru yang diinginkan pemerintah. Oleh sebab itu pihaknya juga telah melakukan berbagai kerja sama bersama ahli dari dalam dan luar negeri.
“Kami dari FPIK Unpatti sendiri sudah menyelenggarakan seminar internasional melibatkan peneliti dari Australia dan Jepang untuk ekonomi biru. Saat ini ada staf yang dilibatkan sebagai konsultan untuk mengahsilkan naskah akademik terkait dengan Maluku Lumbung Ikan Nasional atau Hilirisasi Sektor Perikanan,” jelasnya.