![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://ambon.antaranews.com/berita/43632/mss-santun-menangkan-pilkada-maluku-2018&media=https://img.antaranews.com/cache/1200x800/no-image.jpg&description=MSS: "SANTUN" menangkan pilkada Maluku 2018){kind=link}
Ambon, 26/3 (Antaranews Maluku) - Media Survei dan Strategis (MSS) menyatakan hasil survei periode 5 hingga 15 Maret 2018 menunjukkan pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku Said Assagaff - Anderias Rentanubun dengan jargon "SANTUN" memenangkan Pilkada 27 Juni 2018.
"Pasangan `SANTUN` dengan nomor urut 1 di Pilkada Maluku meraih 41,50 persen dari responden sebanyak 400 orang di 11 kabupaten/kota," kata Direktur MSS, Husein Marasabessy, di Ambon, Senin.
Sedangkan, pasangan Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath (HEBAT) dengan nomor urut 3 meraih 25,00 persen dan Murad Ismael - Barnabas Orno (BAILEO) hanya 13,40 persen.
"Survei dengan margin eror sebesar 4,8 persen itu menunjukkan para pemilih masih menginginkan Said yang petahana Gubernur Maluku dan Anderias sebagai Bupati Maluku Tenggara memimpin Maluku lima tahun ke depan," ujarnya.
Husein mengemukakan, alasan pemilih lebih mempercayakan pasangan "SANTUN" karena popularitas Said 91,40 persen dan memiliki tingkat kesukaan 85,10 persen.
Masyarakat Maluku merasa puas atas kepemimpin Said dengan Wagub Maluku, Zeth Sahubura dilantik pada 10 Maret 2014 sebesar 67,93 persen. Apalagi, masyarakat menilai Said berhasil memimpin Maluku dengan sebesar 69,30 persen.
Masyarakat Maluku juga puas terhadap kinerja Pemprov Maluku dari berbagai aspek yakni keamanan, pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi darat, komunikasi, fasilitas umum, transportasi laut, jaringan listrik dan infrastruktur jalan dengan angka bervariasi diatas 60 persen hingga 85 persen.
Pertimbangan lain, Said dinilai merupakan Calon Gubernur yang berpengalaman dibandingkan dua pasangan lain.
Sedangkan, dukungan partai politik (Parpol) yakni Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS ternyata tidak berpengaruh karena bukan jaminan banyak Parpol berarti pemilih lebih besar.
"Mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, maka pasangan "SANTUN" berpeluang besar terpilih menjadi Gubernur dan Wagub Maluku periode lima tahun kedepan," tandas Husein.
Catatan Antara,pasangan "SANTUN" dengan nomor urut 1 diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS masing - masing memiliki enam keterwakilan di DPRD Maluku.
Pasangan mantan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael - Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno dengan jargon "BAILEO" yang berdasarkan undian menempati nomor urut 2 diusung Partai Gerindra, Partai Nasdem,Partai Hanura, PKB, PKP, PPP dan PAN dengan keterwakilan 27 dari 45 legislator Maluku.
Sedangkan, pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku melalui jalur perseorangan, mantan Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung, Herman Koedoeboen - mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT" berada di nomor urut 3.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Pasangan `SANTUN` dengan nomor urut 1 di Pilkada Maluku meraih 41,50 persen dari responden sebanyak 400 orang di 11 kabupaten/kota," kata Direktur MSS, Husein Marasabessy, di Ambon, Senin.
Sedangkan, pasangan Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath (HEBAT) dengan nomor urut 3 meraih 25,00 persen dan Murad Ismael - Barnabas Orno (BAILEO) hanya 13,40 persen.
"Survei dengan margin eror sebesar 4,8 persen itu menunjukkan para pemilih masih menginginkan Said yang petahana Gubernur Maluku dan Anderias sebagai Bupati Maluku Tenggara memimpin Maluku lima tahun ke depan," ujarnya.
Husein mengemukakan, alasan pemilih lebih mempercayakan pasangan "SANTUN" karena popularitas Said 91,40 persen dan memiliki tingkat kesukaan 85,10 persen.
Masyarakat Maluku merasa puas atas kepemimpin Said dengan Wagub Maluku, Zeth Sahubura dilantik pada 10 Maret 2014 sebesar 67,93 persen. Apalagi, masyarakat menilai Said berhasil memimpin Maluku dengan sebesar 69,30 persen.
Masyarakat Maluku juga puas terhadap kinerja Pemprov Maluku dari berbagai aspek yakni keamanan, pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi darat, komunikasi, fasilitas umum, transportasi laut, jaringan listrik dan infrastruktur jalan dengan angka bervariasi diatas 60 persen hingga 85 persen.
Pertimbangan lain, Said dinilai merupakan Calon Gubernur yang berpengalaman dibandingkan dua pasangan lain.
Sedangkan, dukungan partai politik (Parpol) yakni Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS ternyata tidak berpengaruh karena bukan jaminan banyak Parpol berarti pemilih lebih besar.
"Mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, maka pasangan "SANTUN" berpeluang besar terpilih menjadi Gubernur dan Wagub Maluku periode lima tahun kedepan," tandas Husein.
Catatan Antara,pasangan "SANTUN" dengan nomor urut 1 diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKS masing - masing memiliki enam keterwakilan di DPRD Maluku.
Pasangan mantan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael - Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno dengan jargon "BAILEO" yang berdasarkan undian menempati nomor urut 2 diusung Partai Gerindra, Partai Nasdem,Partai Hanura, PKB, PKP, PPP dan PAN dengan keterwakilan 27 dari 45 legislator Maluku.
Sedangkan, pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku melalui jalur perseorangan, mantan Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung, Herman Koedoeboen - mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT" berada di nomor urut 3.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018