Ambon, 10/4 (Antaranews Maluku) - Operasional pabrik es di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Eri, Kota Ambon, Maluku tidak berfungsi, karena daya listrik tidak mencukupi.
"Pabrik es saat ini tidak berfungsi karena daya listrik yang tersedia tidak mencukupi operasional pabrik," kata Plt Kepala dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, Steven Patty, Senin.
Ia menyatakan, daya listrik yang tersedia daat ini sebesar 23 KVA sementara operasional pabrik membutuhkan daya 85 KVA.
"Selisih daya mencapai 62 KVA mengakibatkan pabrik es tidak bisa operasional, kita berupaya agar kedepan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan nelayan," katanya.
Dikatakannya, sejak dibangun tahun 2015 terjadi perubahan sistem, awalnya menggunakan gas Amoniak sebagai gas pendingin sekarang menggunakan gas freon atau CFC sehingga dibutuhkan tambahan daya.
Tidak beroperasionalnya pabrik es berdampak pada produksi perikanan nelayan di pesisir Nusaniwe dan kawasan lainnya di kota Ambon.
"Kita upayakan APBD perubahan ada alokasi untuk pabrik es, sehingga kebutuan nelayan akan es dapat terlayani," tandasnya.
Saat ini PPI Eri memiliki 21 objek sarana pendukung terlaksananya aktivitas perikanan. 90 persen dari 21 objek itu dalam keadaan baik dan 10 persen lainnya akan diperbaiki.
Aset pemerintah tersebut, dibiayai oleh beberapa sumber dana yakni APBD murni Kota Ambon, Dana Alokasi Khusus(DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Pabrik es saat ini tidak berfungsi karena daya listrik yang tersedia tidak mencukupi operasional pabrik," kata Plt Kepala dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, Steven Patty, Senin.
Ia menyatakan, daya listrik yang tersedia daat ini sebesar 23 KVA sementara operasional pabrik membutuhkan daya 85 KVA.
"Selisih daya mencapai 62 KVA mengakibatkan pabrik es tidak bisa operasional, kita berupaya agar kedepan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan nelayan," katanya.
Dikatakannya, sejak dibangun tahun 2015 terjadi perubahan sistem, awalnya menggunakan gas Amoniak sebagai gas pendingin sekarang menggunakan gas freon atau CFC sehingga dibutuhkan tambahan daya.
Tidak beroperasionalnya pabrik es berdampak pada produksi perikanan nelayan di pesisir Nusaniwe dan kawasan lainnya di kota Ambon.
"Kita upayakan APBD perubahan ada alokasi untuk pabrik es, sehingga kebutuan nelayan akan es dapat terlayani," tandasnya.
Saat ini PPI Eri memiliki 21 objek sarana pendukung terlaksananya aktivitas perikanan. 90 persen dari 21 objek itu dalam keadaan baik dan 10 persen lainnya akan diperbaiki.
Aset pemerintah tersebut, dibiayai oleh beberapa sumber dana yakni APBD murni Kota Ambon, Dana Alokasi Khusus(DAK) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018