Ternate, 11/5 (Antaranews Maluku) - Polda Maluku Utara (Malut) akan menggelar razia petasan guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas, dan menciptakan suasana kenyamanan bagi umat muslim selama bulan suci Ramadan.
"Kami intensif melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, agar Ramadan di Malut nanti masyarakat merasa nyaman tanpa ada gangguan berupa bunyi petasan saat menjalankan ibadah salat," kata Kaur Penerangan Umum (Penum) Bidang Humas Polda Malut, AKP Hefrizon di Ternate, Jumat.
Polda Malut juga telah melarang untuk membunyikan petasan selama Ramadan, karena mengganggu umat muslim yang akan menjalankan ibadahnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menertibkan sejumlah petasan yang dijual secara ilegal saat Ramadan, agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya tanpa ada gangguan.
Ramadan harus dijadikan momentum pembersihan diri, sehingga kenyamanan umat muslim dalam beribadah di bulan Ramadan bisa terjaga
Selain itu, kata Hefrizon, sejumlah tokoh agama di Malut mengadukan soal maraknya kendaraan roda dua yang memiliki knalpot berbunyi nyaring bisa mengganggu aktivitas beribadah umat Muslim saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Sehingga, dalam mengantisipasi balap liar dan tawuran antar-warga dalam memberikan jaminan kenyamanan bagi umat muslim di Malut dalam menjalankan ibadah Ramadan ini.
"Kami akan fokus memberikan ketenangan bagi umat muslim dengan mengantisipasi adanya tawuran di titik-titik rawan seperti Mangga Dua-Toboko dan Kulaba-Sango," katanya.
Oleh karena itu, untuk Kota Ternate seringkali terjadinya tawuran antar-kelurahan, tetapi selama Ramadan aparat kepolisian difokuskan melakukan patroli secara intensif di berbagai titik, guna menghindari adanya gesekan yang akhirnya bisa terjadi tawuran dan tentunya bisa mengganggu kenyamanan umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadan.
Selain itu, Polda Malut tela melaukkan operasi guna mengantisipasi adanya tawuran antar-kampung dengan melakukan sosialisasi secara dialogis dengan turun ke masyarakat hingga ke masjid untuk menyampaikan pentingnya memberikan kenyamanan bagi umat Muslim saat menjalankan ibadah Ramadan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Kami intensif melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat, agar Ramadan di Malut nanti masyarakat merasa nyaman tanpa ada gangguan berupa bunyi petasan saat menjalankan ibadah salat," kata Kaur Penerangan Umum (Penum) Bidang Humas Polda Malut, AKP Hefrizon di Ternate, Jumat.
Polda Malut juga telah melarang untuk membunyikan petasan selama Ramadan, karena mengganggu umat muslim yang akan menjalankan ibadahnya.
Oleh karena itu, pihaknya akan menertibkan sejumlah petasan yang dijual secara ilegal saat Ramadan, agar masyarakat bisa menjalankan ibadahnya tanpa ada gangguan.
Ramadan harus dijadikan momentum pembersihan diri, sehingga kenyamanan umat muslim dalam beribadah di bulan Ramadan bisa terjaga
Selain itu, kata Hefrizon, sejumlah tokoh agama di Malut mengadukan soal maraknya kendaraan roda dua yang memiliki knalpot berbunyi nyaring bisa mengganggu aktivitas beribadah umat Muslim saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Sehingga, dalam mengantisipasi balap liar dan tawuran antar-warga dalam memberikan jaminan kenyamanan bagi umat muslim di Malut dalam menjalankan ibadah Ramadan ini.
"Kami akan fokus memberikan ketenangan bagi umat muslim dengan mengantisipasi adanya tawuran di titik-titik rawan seperti Mangga Dua-Toboko dan Kulaba-Sango," katanya.
Oleh karena itu, untuk Kota Ternate seringkali terjadinya tawuran antar-kelurahan, tetapi selama Ramadan aparat kepolisian difokuskan melakukan patroli secara intensif di berbagai titik, guna menghindari adanya gesekan yang akhirnya bisa terjadi tawuran dan tentunya bisa mengganggu kenyamanan umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadan.
Selain itu, Polda Malut tela melaukkan operasi guna mengantisipasi adanya tawuran antar-kampung dengan melakukan sosialisasi secara dialogis dengan turun ke masyarakat hingga ke masjid untuk menyampaikan pentingnya memberikan kenyamanan bagi umat Muslim saat menjalankan ibadah Ramadan.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018