Ambon, 15/5 (Antaranews Maluku) - Tim sukses (Timsus) pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Said Assagaff - Anderias Retanubun dengan jargon "SANTUN", meragukan hasil survei Jaringan Survei Nusantara (JSN) yang dipublikasikan Direktur Risetnya, Dafit Zuhendra, di Ambon pada 14 Mei 2018.

"Kehadiran JSN dengan mempublikasikan hasil surveinya terkesan menunjukkan lembaga ini dibentuk mendadak sehingga dirancang untuk kepentingan pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku, Murad Ismael - Barnabas Orno (BAILEO)," kata Juru Bicara pasangan calon `SANTUN`, Haeruddin Tuaritta, di Ambon, Selasa.

JSN mempublikasikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 1 - 7 Mei 2018, menunjukkan elaktibilitas pasangan calon BAILEO berada di peringkat pertama yakni 24,30 pesen, disusul pasangan "SANTUN" dengan 22,70 persen dan pasangan Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath (HEBAT) meraih 21,60 persen.

Haeruddin mempertanyakan kredibilitas JSN yang diindikasikan hanya dimanfaatkan untuk membentuk opini masyarakat bahwa pasangan "BAILEO" sudah unggul ataupun bersaing ketat dengan pasangan "SANTUN" maupun Herman Koedoeboen - Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT".

"Jangan hanya untuk kepentingan membentuk opini menjelang pemilihan pada 27 Juni 2018. Namun, kenyataannya dukungan masyarakat masih anjlok sebagaimana bocoran didapat dari konsultan pasangan `BAILEO` yang ternyata masih berada dibawah `SANTUN` menempati peringkat pertama dan `HEBAT` kedua," ujarnya.

Apalagi, pasangan "BAILEO" memanfaatkan jasa konsultan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang telah mengukir prestasi, baik di Pilpres maupun Pilkada di sejumlah Provinsi serta Kabupaten/Kota dengan hasil survei terjamin kredibelitasnya.

"Kok pakai JSN yang ternyata bocoran LSI tercatat pasangan `SANTUN` dan `HEBAT` tetap menempati peringkat satu dan dua pada tahapan kampanye Pilkada Maluku berakhir 23 Juni 2018," tandas Haeruddin.

Bahkan, lembaga survei yang dimanfaatkan pasangan "SANTUN" yakni Indo Barometer serta Media Survei dan Strategis (MSS) menyatakan, petahana Gubernur Maluku dan Bupati Maluku Tenggara dua periode itu menempati peringkat pertama dengan dukungan masyarakat 41,50 persen.

Pasangan calon Gubernur dan Wagub Maluku melalui jalur perseorangan yakni mantan Inspektur IV pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Kejagung, Herman Koedoeboen - mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT), Abdullah Vanath dengan jargon "HEBAT" memperoleh 25,00 persen.

Sedangkan, pasangan mantan Komandan Korps Brimob, Irjen Pol. Murad Ismael - Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Barnabas Orno dengan jargon "BAILEO" hanya 13,40 persen.

"Pastinya Pilkada Maluku dalam rangka mencari pemimpin haruslah menggunakan cara elegan dan jauh dari intimidasi, kriminalisasi dan pembohongan publik agar Pilkada menghasilkan pemimpin berkualitas dan mampu membawa daerah ini kearah lebih baik," tegas Haeruddin.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018