Ambon, 29/5 (Antaranews Maluku) - Pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Terpadu Polda Maluku menemukan harga beras di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Pengawasan yang dilakukan tim menemukan harga beras premium di MTB masih diatas HET yakno Rp15,200/kg, harga tersebut lebih ditinggi dari HET beras yang ditetapkan Rp13.500/kg," kata Direktur Reserse dan Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Maluku Kombes Pol Firman Nainggolan,di Ambon, Selasa.

Menurut dia, harga beras diatas HET disebabkan faktor cuaca yang mengakibatkan pasokan beras dari Surabaya atau Makassar ke MTB terhambat.

"Cuaca menjadi pertimbangan harga beras mengalami kenaikan dari HET yang ditetapkan pemerintah, tim satgas terus melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok di MTB agar menjelang hari raya Idul Fitri tetap stabil," katanya.

Ia mengatakan, selama bulan suci Ramadan dan jelang hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, tim terus melakukan pengawasan yang bertujuan stabilitas harga pangan tetap terjaga.

Peraturan Menteri Perdagangan menetapkan HET beras di provinsi Maluku untuk beras medium Rp10.250/ Kg dan premium Rp13.600/Kg.

"Kita berupaya agar harga kebutuhan pokok tetap dibatas HET yang ditetapkan pemerintah, selain itu kita menjaga dan mengamankan distribusi pangan mulai dari distributor hingga ke penjual," ujarnya.

Tujuan dibentuknya Satgas Pangan Terpadu kata Firman, untuk memberikan kepastian kepada masyarakat terkait ketersediaan pangan di provinsi Maluku aman.

Stok beras mencukupi untuk tiga bulan kedepan, sedangkan stok kebutuhan pokok lainnya juga mencukupi untuk satu bulan mendatang.

"Stok beras bertahan sampai tiga bulan karena didukung stok Bulog. Selain stok aman kita juga memastikan bahwa pangan yang beredar di pasaran layak untuk dikonsumsi," tandasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir akan stok dan harga pangan, hasil pengawasan bersama stakeholder di Maluku kebutuhan pokok aman dan dipastikan tidak terjadi kenaikan harga.

"Informasi beras oplosan yang beredar di pasaran khususnya di kota Ambon masyarakat tidak perlu khawatir, karena tim telah mengamankan seluruh beras oplosan yang dijual, Jika ragu masyarakat dapat berkonsultasi dengan satgas pangan," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018