Ternate, 11/7 (Antaranews Maluku) - Hujan yang mengguyur Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Maluku Utara (Malut) sejak Selasa (10/7) hingga Rabu (11/7) Pukul 21.09 Wit, mengakibatkan sejumlah kantor dan sekitar 180 rumah warga di daerah itu terendam banjir.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pulau Taliabu, Burhanudin Kaunar dihubungi dari Ternate, Rabu, mengatakan, akibat banjir ini sebanyak 180 rumah yang terendam genangan air hujan.

"180 rumah korban genangan air hujan yakni, desa bobong berjumlah 118 rumah, Wayo 27, Kilong 43 dan Ratahaya 12 rumah dan180 rumah korban banjir saat di hubungi petugas BPBD untuk diamankan di pos pengamanan bencana, namun warga tidak mau untuk diamankan, karena genagan air sudah mulai surut," katanya.

Selain itu, sejumlah desa yang dilanda banjir diantaranya Desa Bobong, Wayo, Kilong dan Ratahaya, Kecamatan Taliabu Barat (Talbar) terendam banjir dari luapan sungai.

Bahkan, sejumlah kantor yang tergenang air diantaranya kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Kantor Dinas Kesehatan, Kantor DPRD, Kantor Dinas PUPR, Sekolah SMA/SMK, dan ratusan rumah warga.

Selain itu, kediaman Kepala BPBD, Ketua DPRD dan kediaman wakil Bupati Pulau Taliabu pun ikut terendam air, BPBD sendiri belum bisa memastikan kerugian material akibat dari luapan banjir tersebut.

Namun hingga saat ini warga belum dapat membersihkan rumahnya karena hujan belum juga reda, tentunya air tidak berangsur surut dan dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang merugikan warga .

Menurutnya, yang terjadi di ibu kota Bobong? saat ini, hanya genangan air saja, bukan luapan air kali.

Untuk mengantisipasi bencana alam yang sering terjadi di kota bobong ini, kata Burhanudin, Pemkab Pultab melalui Dinas PUPR segera membangun saluran drainase dan gorong-gorong (leger) sehingga bisa menjawab genangan air di kota Bobong.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018