Ambon, 26/9 (Antaranews Maluku) - Pencetakan sawah baru di Maluku tahun tahun 2018 seluas 352 hektare, masing-masing di Pulau Buru seluas 237 hektare dan di Maluku Tengah (Malteng) seluas 115 hektare.

"Pencetakan yang baru saat ini sudah sampai pada pengolahan tanah, luasanya 150 hektare, sedangkan yang sudah jadi dan ditanam seluas lima hektare yang terdapat di Malteng," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Hans Talahatu di Ambon, Rabu.

Sebenarnya, kata dia, untuk jatah tahun ini di Maluku seluas 400 hektare, yang nantinya diarahkan ke Pulau Buru seluas 325 hektare dan 75 hektere sisanya di Malteng.

Namun, ada kendala terkait status tanah yang dikomplain oleh masyarakat setempat sebagai tanah adat, sehingga yang berhasil dicetak di Pulau Buru hanya 237 hektare dan di Malteng 115 hektare.

Hans menjelaskan, pencetakan sawah baru di Maluku sudah berlangsung sejak tahun 2016.

Saat itu, Maluku mendapat jatah seluas 1.525 hektare yang dilaksanakan di kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) masing-masing seluas 600 hektare, dan Pulau Buru 325 hektare.

Sedangkan ditahun 2017 Maluku juga kebagian 3.000 hektar, namun terbentur masalah lahan seperti yang terjadi pada tahun 2016 maka yang berhasil hanya 697 hektar.

Hans menjelaskan, berbicara terkait kesepakatan pola cetak sawa? sejak tahun 2015 sampai dengan 2018 sifatnya soa kelola yakni kerja sama dengan instasi lainnya yakni TNI? berdasarkan kesepakatan atau payung hukum berdasarkan MOU.

"Jadi tidak melakukan kontrak atau lelang dan sebagainya sebab sudah ada payung hukum lewat kesepakatan dengan TNI," ujarnya.

Karena itu pihak TNI yang mencetak sawa setelah selesai baru diserahkan kepada petani lewat Dinas Pertanian Maluku.

"Perjanjian kerja sama dengan pihak TNI di Pusat dilakukan oleh Menteri Pertanian dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), sedangkan di Provinsi dengan Pangdam dan Danrem dalam hal ini Korem 151 Binaya," ujarnya.

Jadi yang cetak sawa di Maluku itu dilakukan oleh TNI, lanjutnya, setelah selesai baru diserahkan kepada petani lewat Dinas Pertanian.

"Penyerahannya juga masih terus berlanjut dengan pendampingan sampai dengan masa penanaman juga dibantu pihak TNI disamping tenaga PPL dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018