Ambon, 19/1 (Antaranews Maluku) - Program cetak sawah tahun 2017 yang dilakukan Kodam XVI/Pattimura di wilayah Maluku dan Maluku Utara dan dilaksanakan oleh Kodim di bawah kendali Korem 151/Binaiya dan Korem 152/Babullah mencapai 1.719 hektare.
"Progres program pencetakan sawah tahun 2017 di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara mencapai 1.719 hektare dari target semula seluas 4.000 hektare," kata Aster Kasdam XVI/Pattimura Kolonel Inf Ali Aminudin, di Ambon, Jumat.
Menurut dia, tidak tercapainya target 4.000 hektare, karena ada terjadi beberapa kali revisi di lapangan, sehingga yang bisa dicetak terakhir sebanyak 1.719 hektare.
Ia menjelaskan, dari 1.719 hektare tersebut sebanyak 697 hektare berada di wilayah Maluku, tersebar di tiga kabupaten yakni Maluku Tengah dengan target 50 hektare dan terealisasi 100 persen, Seram Bagian Timur (SBT) dengan target 35 hektare (100 persen), dan Buru dengan target 612 hektare (100 persen).
"Total target di wilayah Provinsi Maluku sebanyak 697 hektare dan seluruhnya terealisasi," katanya.
Sedangkan di Provinsi Maluku Utara sebanyak 1.022 hektare tersebar di tujuh kabupaten/kota yakni Halmahera Barat dengan target 80 hektare (100 persen), Halmahera Tengah dengan target 152 hektare (100 persen).
Selanjutnya, Kota Tidore Kepulauan dengan target 100 hektare (100 persen), Halmahera Utara dengan target 390 hektare (100 persen), Pulau Morotai dengan target 200 hektare (100 persen), Halmahera Selatan dengan target 60 hektare (100 persen), Kepulauan Sula dengan target 40 hektare (100 persen).
"Jadi total target di wilayah Provinsi Maluku Utara sebanyak 1.022 hektare, realisasi 100 persen. Semuanya sudah tuntas 100 persen dan untuk penanaman padi sudah 90 persen siap," kata Kolonel Ali.
Disinggung kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan, ia menyatakan secara umum ada vegetasi yang berat, karena rata-rata lahan sawah yang diolah tadah hujan. Apalagi banyak lahan berlumpur sehingga pengerahan operasi alat berat mengalami kendala.
Sedangkan menyangkut koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, teurtama Dinas Pertanian baik kabupaten/kota maupun provinsi tidak ada masalah, berjalan lancar dan baik.
Disinggung tentang program cetak sawah 2018, menurut dia, MoU atau kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan TNI AD masih berlanjut, Tetapi belum diketahui targetnya berapa hektare dan masih akan dibahas dalam rapat bersama.
Ia mengungkapkan, program percetakan sawah 2016 di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara mendapat ranking 1, terbaik secara nasional. Tahun 2017 mendapat ranking 2 nasional, ranking 1 diraih Merauke, baik dalam hal pencapaian target pencetakan maupun target penanaman padi.
Ditanya bagaimana dampaknya kepada masyarakat, Kolonel Ali menyatakan sangat positif karena meningkatkan produktivitas pertanian khususnya padi sawah.
"Masyarakat sudah semakin sejehtera, inilah tujuan utama TNI AD dalam pencetakan sawah baru," katanya.