Perayaan HUT ke-435 Kota Ambon, 7 September yang dilakukan secara sederhana di halaman Balai Kota Ambon, Selasa, sarat nuansa budaya yang dilestarikan masyarakat di ibu kota provinsi Maluku itu. Semua pejabat dan pegawai Pemkot Ambon tampak hadir dengan menggunakan pakaian daerah khas Ambon yakni "Baniang" dan kebaya dansa untuk laki-laki, sedangkan perempuan menggunakan baju cele atau baju nona rok. Wali Kota Ambon Jopi Papilaja bersama istrinya Ny. Ros tampil serasi dalam balutan busana Ambon. Papilaja tampil beda dalam balutan baniang putih di bagian dalam sedangkan penutup luarnya yakni kebaya dansa berwarna merah yang berfungsi sebagai jas, sedangkan istrinya menggunakan  baju nona rok putih dan kain merah serta berkonde (sanggul). Begitu pun juga Wakil Wali Kota Olivia Latuconsina juga tampil modis dalam balutan baju nona rok dan berbeda dengan kesehariannya yang menggunakan seragam dinas. Wakil Ketua DPRD Maluku Yantje Wenno serta pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta ribuan pegawai yang menghadiri perayaan HUT dengan tema sentral "Bersihlah Ambonku" itu juga tampil dengan menggunakan busana khas Ambon. Paduan Suara Fox Anglero dari Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon yang tampil memukau ribuan pegawai serta sejumlah wisatawan asal Australia yang menghadiri perayaan HUT tersebut dengan menyanyikan lagu-lagu Ambon, juga tampil berpakaian hitam-hitam dengan skraf berwarna merah yang dikalungkan di bagian leher, sehingga menambah nuansa budaya. "Penampilan berbeda dalam balutan pakaian khas Ambon hanya setahun sekali. Pakaian ini menunjukkan jati diri sebagai orang Ambon, sekaligus untuk menanamkan kecintaan kita semua terhadap keragaman dan budaya sebagai orang Ambon," kata Wali Kota Papilaja. Perayaan HUT dilakukan secara sederhana dan diawali konser ala Paduan Suara Fox Anglero dari UKIM Ambon membawakan lagu "Bersihlah Ambonku" yang merupakan hasil karya Wali Kota Jopi Papilaja bersama menyanyi balada asal Ambon, Frengky Sahilatua serta serta dua lagu daerah Maluku yakni "buka pintu" dan toki (pukul) Tifa. Diikuti pembacaan sejarah berdirinya Kota Ambon pada 7 September 1575, oleh dua orang siswa SMA. Wali Kota Papilaja bersama Wakil Wali Kota Olivia Latuconsina kemudian memberikan bantuan beasiswa kepada 60 orang anak PNS Golongan I dan II Pemkot Ambon yang diwwakili masing-masing empat siswa SD, SMP dan SMA di Kota Ambon. Wali Kota Papilaja berharap perayaan HUT ke-435 menjadi tonggak lahirnya budaya bersih sebagai cerminan gaya hidup orang Ambon yang sudah ada sejak dahulu. "Warga harus membiasakan diri membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan, jangan menunggu mobil sampah lewat baru membuang sampah," katanya. Papilaja menegaskan, bila budaya ini tidak dimulai dari diri sendiri maka kota Ambon yang pada era 1980 hingga 1990-an dikenal cantik, indah dan bersih, sulit diwujudkan kembali. Ia juga mengajak seluruh pimpinan SKPD dan PNS Pemkot Ambon untuk meningkatkan pelayanan prima disertai dengan ketulusan serta hati yang bersih dalam melayani masyarakat. "Jika hati kita bersih maka perasaan iri, dengki akan hilang dan kualitas pekerjaan menjadi lebih lebih baik dan meningkat," ujarnya. Pada kesempatan itu juga dimanfaatkan untuk menyerahkan hadiah kepada para pemenang aneka lomba yang digelar Panitia HUT Kota Ambon diantaranya volly antar SKPD, lomba Basket antar siswa SMP dan SMA se-kota Ambon, lomba baris indah dan poco-poco antar Sekolah Dasar se kecamatan Sirimau Kota Ambon. Pemkot Ambon juga menyerahkan dana stimulan sebesar Rp2,5 juta kepada beberapa Desa dan Kelurahan atas partisipasi membuat garpura saat HUT kota yakni Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Desa Lateri Kecamatan Baguala, Desa Galala Kecamatan Sirimau serta Kelurahan Batu Gajah. ** Gambar - Suasana HUT Kota Ambon Tahun 2010 di Balai Kota - James F. Ayal

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010