Ambon, 29/11 (ANTARA News) - Transaksi emas pinggiran di emper pertokoan Ambon Plaza (Amplaz) maupun kawasan Tanah Tinggi, depan kantor Pegadaian Cabang Ambon, hingga kini masih terlihat sepi.

"Masih biasa-biasa saja, belum begitu ramai, nanti kita lihat perkembangan di bulan Desember pasti ada warga yang datang menjual dan membeli, apalagi menghadapi perayaan Natal 25 Desember 2018," kata Umar yang bermukim di Gunung Malintang, kawasan Desa Batu merah, Kamis.

Selama ini warga yang datang hanya melihat-lihat saja, lanjutnya, kalaupun ada hanya untuk mencuci dan memperbaik emas yang pata terutama kalung, kalau yang menjual belum begitu ramai, selama satu minggu belakangan ini saya baru berhasil membeli lima gram emas dengan harga yang dipatok? Rp450.000/gram.

Ditanya waktu-waktu tertentu yang dianggap cukup ramai, Umar menjelaskan, waktu ramai biasanya menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan, kalau menjelang hari raya idul fitri biasanya sejak bulan puasa lagi sudah mulai ramai, mereka membeli mempersiapkan perayaan idul fitri, begitu juga menjelang perayaan Natal.

"Jadi biasanya kalau menjelang hari-hari besar keagamaan seperti bulan puasa, lebaran maupun Natal dan tahun baru banyak warga yang datang untuk beli maupun jual," ujarnya.

Begitu juga dengan situasi selesai hari raya, lanjutnya, ada saja warga yang datang untuk menjual lagi guna mencari modal usaha.

"Sekarang ini umumnya pedagang emas yang juga berprofesi solder yang kebanyakan menerima order perbaikan atau solder emas dengan ongkos Rp20.000 per titik," katanya.

Ada keuntungan khusus yang mereka raih, sebab kalau ada kerusakan atau patah yang berlebihan maka harus sepakat dulu sebelum dilakukan solder. Kalau rusaknya banyak harus ada penambahan emas. Itu berarti bayarannya bervariasi Rp20.000 hingga Rp25.000 /titik.

Dia menambahkan, perhiasan emas yang banyak putus atau sudah lama harga belinya turun, patokan harga mulai dari Rp430.000 hingga Rp450.000/gram.

Begitu juga emas yang tidak rusak tetapi terkesan sudah lama harganya antara Rp500.000 hingga Rp520.000, nanti setelah dicuci, biasanya kami jual seharga Rp540.000/gram, jadi kami hanya menarik keuntungan Rp20.000 saja.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018