Ternate, 14/12 (ANTARA News) - Mahasiswa anak para petani kelapa di sejumlah perguruan tinggi di Ternate, Maluku Utara (Malut) terancam putus kuliah, karena orang tua mereka tidak mampu lagi mengirimkan biaya kuliah menyusul anjloknya harga kopra.

Suhardi, mahasiswa di Universitas Khairun (Unkhair) Ternate dari Kabupaten Halmahera Utara di Ternate, Jumat, mengatakan dirinya kemungkinan semester depan akan cuti kuliah, karena orang tuanya tidak bisa lagi memiliki penghasilan akibat anjloknya harga kopra.

Mahasiswa di Ternate membutuhkan biaya kuliah bulanan sedikitnya Rp1 juta, sebesar Rp400ribu diantaranya untuk sewa kos dan lebihnya untuk biaya hidup dan berbagai keperluan kuliah.

"Berhenti kuliah memang sangat menyedihkan, tetapi mau bagaimana lagi orang tua tidak bisa lagi mengirimkan uang bulanan karena hasil ppenjualan kopra tidak mencukupi," kata mahasiswa FKIP yang kini duduk di semester lima itu.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengatasi anjloknya harga kopra di Malut yang kini hanya dengan harga Rp2000-an per kg di tingkat petani dari harga normal di atas Rp5.000-an per kg, agar para petani kelapa tetap bisa menjual kopra untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan kuliah anaknya.

Wakil Rektor IV Unkhair Ternate, Wahab sebelumnya mengakui banyaknya mahasiswa anak petani kelapa di Unkhair yang berencana cuti kuliah setelah anjloknya harga kopra.

Unkhair sendiri sudah memberi sejumlah keringan kepada para mahasiswa itu, diantaranya memberikan dispensasi untuk membayar uang semester di atas batas waktu atau mencicilnya, agar mereka tetap bisa melanjutkan kuliah hingga selesai.

Sekertaris Pemprov Malut, Muabdin Rajak mengaku Pemprov akan membantu mahasiswa anak petani kelapa di daerah ini dalam bentuk beasiswa pembayaran uang semester.

Khusus untuk mengatasi anjlokny harga kopra di Malut, Pemprov kini terus melakukan berbagai upaya, di antaranya mendorong investor untuk membeli kopra petani dengan harga minimal Rp5.000 per kg serta hilirisasi produk kopra.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018