Kalangan DPRD Maluku mendukung kebijakan permintaan Pemprov Maluku agar Pemerintah Pusat segera merealisasikan bantuan kapal rumah sakit terapung. "DPRD mendukung permintaan Pemprov Maluku agar pemerintah pusat segera merealisasikan pengadaan kapal rumah sakit terapung tersebut," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury, di Ambon, Selasa. Menurut Wattimury, kapal rumah sakit terapung atau "Sail Medical Service" (SMS) sangat dibutuhkan di daerah ini mengingat kondisi geografis daerah itu yang 92,4  persen wilayahnya merupakan dari laut dan sisanya daratan. "Letak geografis wilayah Maluku terdiri dari laut, sehingga dengan adanya kapal rumah sakit ini akan membantu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya warga yang berada di pulau-pulau terpencil dan ter luar," katanya. Dia mengatakan, masalah kesehatan menjadi persoalan serius yang sedang dihadapi Pemprov akibat rentang kendali wilayah Maluku yang terdiri dari pulau-pulau. "Masyarakat sangat sulit memperoleh layanan kesehatan karena letak rumah sakit hanya di ibu kota kabupaten dan kota saja. Itu pun fasilitas pendukung masih sangat terbatas," ujarnya. Wattimury mengakui proposal permintaan kapal rumah sakit itu telah disampaikan kepada Kementerian kesehatan dan mendapat tanggapan positif Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setyaningsih. "Secara politik DPRD akan melakukan paripurna dengan Pemprov Maluku untuk mendorong percepatan pengadaan rumah sakit tersebut, termasuk dukungan anggaran operasionalnya," katanya. Kepala Dinas Kesehatan Maluku, Fat Basalamah mengaku keberadaan kapal tersebut sangat membantu pelayanan kesehatan warga di pulau terpencil. "Apabila usulan itu disetujui maka operasional kapal tersebut diprioritaskan untuk memperlancar program pelayanan kesehatan masyarakat di pulau-pulau terpencil," tandasnya. Basalamah juga mengaku tidak semua rumah sakit dapat dijangkau masyarakat terutama mereka yang mendiami pulau pulau terpencil dan jauh dari ibu kota serta sulitnya transportasi. "Jumlah rumah sakit di Maluku masih sangat terbatas yakni sembilan RSUD dan 12 rumah sakit swasta dan semua berada di ibu kota kabupaten, sehingga warga yang berada di wilayah terpencil dan jauh serta sulit transportasi membutuhkan waktu relatif lama untuk datang ke ibu kota kabupaten/kota," katanya. Dia berharap dengan adanya bantuan kapal tersebut mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang murah, mengingat biaya transportasi cukup tinggi untuk menjangkau rumah sakit di ibu kota kabupaten/kota.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010