Ternate, 11/2 (ANTARA News) - Sejumlah petani di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengembangkan potensi budidaya rumput laut guna meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Saat ini panen rumput laut sudah dilakukan oleh petani dan dalam sehari rumput laut yang dipanen sebanyak 10 ton, sehingga ditargetkan kalau sampai selesai panen, rumput laut yang dihasilkan bisa mencapai 500 ton," kata salah seorang pengusaha rumput laut di Halbar, Hendro N Soleman di Ternate, Senin.
Menurut dia, hasil rumput laut bisa capai 500 ton, karena sesuai bahan budidaya yang saya kasih ke petani dan hasil budidaya rumput laut yang saya targetkan 500 ton itu, belum kering tapi masih basah.
Dia menyatakan, perkembangan potensi rumput laut di Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo saat ini bisa dibilang cukup pesat, karena budidaya rumput laut yang dikelola oleh petani rumput laut Desa Bobanehena itu, saat ini menargetkan hasil panen mencapai 500 ton.
Hendro mengaku, setelah panen, petani tidak lagi menjemur rumput laut, karena hasil panen langsung dijual tanpa harus dilakukan pengeringan dan rumput laut yang dijual masih dalam keadaan basah itu, karena lokasi penjemuran rumput laut tidak lagi memadai, sehingga rumput laut dijual masih dalam keadaan basah.
"Untuk memudahkan petani menjemur rumput laut, saat ini saya sudah siapkan lokasi pembangunan tempat penjemuran rumput laut seluas 5X500 meter, sementara tinggal menunggu proses pekerjaan," katanya.
Dia menambahkan, harga rumput laut yang ia beli dari petani Rp11.000 per kilogram untuk rumput laut yang sudah kering, tapi kalau rumput laut yang masih basah harganya Rp1.000 rupiah per kilogram.
"Kalau kami beli yang basah Rp1.000 per kilogram itu petani masih untung, karena perbandingan rumput laut 10 kilogram yang masih basa sama saja dengan rumput laut satu kilogram yang kering, jadi perkiraan 10 banding 1," katanya.
Oleh karena itu, Hendro berharap, masyarakat mau melakukan budidaya rumput laut, karena dirinya akan memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan dan kalau ada masyarakat yang mau melakukan budidaya rumput laut, saya siapkan bibit dan semua fasilitas budidaya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Halmahera Barat Agustinus Mahole ketika dihubungi menyatakan, DKP sangat mendukung kegiatan budidaya rumput laut, karena budidaya rumput laut menjadi target produk unggulan di Halbar.
"Kami akan terus memberikan pendampingan kepada kelompok budidaya, agar ekspansi lahan budidaya dapat dipercepat, karena dukungan investasi swasta saat ini sangat bersemangat," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Saat ini panen rumput laut sudah dilakukan oleh petani dan dalam sehari rumput laut yang dipanen sebanyak 10 ton, sehingga ditargetkan kalau sampai selesai panen, rumput laut yang dihasilkan bisa mencapai 500 ton," kata salah seorang pengusaha rumput laut di Halbar, Hendro N Soleman di Ternate, Senin.
Menurut dia, hasil rumput laut bisa capai 500 ton, karena sesuai bahan budidaya yang saya kasih ke petani dan hasil budidaya rumput laut yang saya targetkan 500 ton itu, belum kering tapi masih basah.
Dia menyatakan, perkembangan potensi rumput laut di Desa Bobanehena Kecamatan Jailolo saat ini bisa dibilang cukup pesat, karena budidaya rumput laut yang dikelola oleh petani rumput laut Desa Bobanehena itu, saat ini menargetkan hasil panen mencapai 500 ton.
Hendro mengaku, setelah panen, petani tidak lagi menjemur rumput laut, karena hasil panen langsung dijual tanpa harus dilakukan pengeringan dan rumput laut yang dijual masih dalam keadaan basah itu, karena lokasi penjemuran rumput laut tidak lagi memadai, sehingga rumput laut dijual masih dalam keadaan basah.
"Untuk memudahkan petani menjemur rumput laut, saat ini saya sudah siapkan lokasi pembangunan tempat penjemuran rumput laut seluas 5X500 meter, sementara tinggal menunggu proses pekerjaan," katanya.
Dia menambahkan, harga rumput laut yang ia beli dari petani Rp11.000 per kilogram untuk rumput laut yang sudah kering, tapi kalau rumput laut yang masih basah harganya Rp1.000 rupiah per kilogram.
"Kalau kami beli yang basah Rp1.000 per kilogram itu petani masih untung, karena perbandingan rumput laut 10 kilogram yang masih basa sama saja dengan rumput laut satu kilogram yang kering, jadi perkiraan 10 banding 1," katanya.
Oleh karena itu, Hendro berharap, masyarakat mau melakukan budidaya rumput laut, karena dirinya akan memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan dan kalau ada masyarakat yang mau melakukan budidaya rumput laut, saya siapkan bibit dan semua fasilitas budidaya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Halmahera Barat Agustinus Mahole ketika dihubungi menyatakan, DKP sangat mendukung kegiatan budidaya rumput laut, karena budidaya rumput laut menjadi target produk unggulan di Halbar.
"Kami akan terus memberikan pendampingan kepada kelompok budidaya, agar ekspansi lahan budidaya dapat dipercepat, karena dukungan investasi swasta saat ini sangat bersemangat," kata Agus.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019