Ambon, 27/2 (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Maluku telah mengerahkan tim untuk menangani kasus diare yang diderita 158 warga Desa Selamon, kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah pada Minggu(24/2) malam.
"Kami telah mengirimkan tim kesehatan dan obat-obatan guna menangani penderita diare, terutama yang masih menjalani rawat nginap, baik di Puskesmas maupun RSUD Banda," kata Kepala Dinkes Maluku, dr. Meikyal Pontoh, M.Kes, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 23 orang dari 158 penderita diare terpaksa menjalani rawat nginap karena kondisi kesehatan lemah.
Sedangkan, sebanyak 135 penderita lainnya setelah ditangani tim medis, baik dari Puskesmas Selamon maupun RSUD Banda Neira diizinkan pulang.
"Jadi ini bukan wabah karena ratusan warga terserang diare itu setelah mengonsumsi makanan saat menghadiri acara di salah satu keluarga di Desa Selamon," ujar Meikyal.
Hanya saja, untuk memastikan penyebab ratusan warga terserang diare, maka tim kesehatan dari Dinkes Maluku sedang berusaha mendapatkan sampel makanan guna diteliti di laboratorium.
"Saya minta jangan dipolitisasi atau menyebarkan berita hoaks soal penyakit diare di Desa Selamon karena saat kejadian, maka perangkat desa langsung berkoordinasi dengan Kecamatan selanjutnya dikoordinasikan dengan RSUD Banda Neira yang menindanlanjutinya dengan mengirimkan tim medis," kata Meikyal.
Sebelumnya Camat Banda, Kadir Sarlian mengatakan, dugaan kuat ratusan warga desa Selamon terserang diare karena mengonsumsi makanan dari acara pesta yang dihadiri mereka.
"Itu karena mereka mengonsumsi hidangan di acara pesta. Dari situ mereka terkena diare, "ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kami telah mengirimkan tim kesehatan dan obat-obatan guna menangani penderita diare, terutama yang masih menjalani rawat nginap, baik di Puskesmas maupun RSUD Banda," kata Kepala Dinkes Maluku, dr. Meikyal Pontoh, M.Kes, di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan sebanyak 23 orang dari 158 penderita diare terpaksa menjalani rawat nginap karena kondisi kesehatan lemah.
Sedangkan, sebanyak 135 penderita lainnya setelah ditangani tim medis, baik dari Puskesmas Selamon maupun RSUD Banda Neira diizinkan pulang.
"Jadi ini bukan wabah karena ratusan warga terserang diare itu setelah mengonsumsi makanan saat menghadiri acara di salah satu keluarga di Desa Selamon," ujar Meikyal.
Hanya saja, untuk memastikan penyebab ratusan warga terserang diare, maka tim kesehatan dari Dinkes Maluku sedang berusaha mendapatkan sampel makanan guna diteliti di laboratorium.
"Saya minta jangan dipolitisasi atau menyebarkan berita hoaks soal penyakit diare di Desa Selamon karena saat kejadian, maka perangkat desa langsung berkoordinasi dengan Kecamatan selanjutnya dikoordinasikan dengan RSUD Banda Neira yang menindanlanjutinya dengan mengirimkan tim medis," kata Meikyal.
Sebelumnya Camat Banda, Kadir Sarlian mengatakan, dugaan kuat ratusan warga desa Selamon terserang diare karena mengonsumsi makanan dari acara pesta yang dihadiri mereka.
"Itu karena mereka mengonsumsi hidangan di acara pesta. Dari situ mereka terkena diare, "ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019