Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) mengimbau masyarakat Banda Neira untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa atas status gunung api Banda yang telah masuk level II atau waspada.
"Kami mengimbau masyarakat untuk jangan panik dan tetap beraktivitas seperti biasa seperti ke sekolah, melaut, berdagang dan sebagainya," kata Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Kamis.
Hal itu dikatakannya melalui Surat Edaran Nomor 361/55/SE/2024 tertanggal 20 November 2024.
"Namun masyarakat di sekitar Gunung api Banda dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak beraktivitas di dalam radius satu kilometer dari puncak Gunung Banda Api untuk menghindari potensi ancaman jika terjadi letusan yang dapat berupa lontaran batu pijar, aliran/guguran lava, awan panas dan/atau gas beracun," ungkapnya.
Selain itu masyarakat juga diimbau agar menjaga kondusifitas suasana dengan tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
"Masyarakat diharapkan selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," ujarnya.
Saat ini dilaporkan aktivitas pariwisata di Banda Neira masih berjalan seperti biasanya. Hanya saja masyarakat setempat secara pro aktif mengikuti instruksi edaran pemerintah demi menjaga keselamatan bersama.
Gunung Api Banda merupakan gunung berapi yang masih aktif dan memiliki ketinggian 656 meter dari permukaan laut. Gunung ini merupakan bagian dari Kepulauan Banda, yang pernah menjadi lokasi utama perdagangan rempah-rempah.
Dalam sejarahnya letusan besar terakhir yang pernah terjadi pada gunung ini yakni pada 9 Mei 1988 pukul 06.30 WIT.
Letusan ini melontarkan kolom gas dan tefra setinggi tiga sampai lima kilometer, disertai dengan aliran lava yang bergerak ke arah timur menuju Pulau Neira. Letusan ini menewaskan tiga orang, merobohkan 430 rumah, dua masjid, dan dua gedung sekolah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Malteng imbau warga tetap tenang atas aktivitas gunung Banda