Ambon (Antara Maluku) - Bupati Buru Ramly Umasugi, menerjunkan tim khusus untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) diare di Desa Seith, Teluk Kayeli (29/11), yang mengakibatkan dua orang meninggal dan 15 lainnya kritis.
"Tim khusus dari sejumlah instansi teknis terkait telah berada di Teluk Kayeli untuk menangani kasus KLB diare sejak Sabtu (30/11)," kata Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Buru Istanto Setiyahadi saat dikonfirmasi dari Ambon, Senin.
Dia mengakui 15 korban yang sempat kritis saat ini masih mendapatkan perawatan intensif dari tim dokter yang diterjunkan dan kondisi kesehatan mereka semakin membaik.
Bupati Ramly Umasugi saat mendengar laporan tersebut langsung memerintahkan Dinas Kesehatan setempat berkoordinasi dengan instansi teknis terkait untuk turun ke lokasi kejadian, termasuk membawa peralatan serta stok obat-obatan yang diperlukan.
Istanto mengaku informasi kasus diare tersebut telah terjadi sepekan dan terlambat disampaikan untuk segera ditangani sehingga menimbulkan korban jiwa.
Tim kesehatan yang diterjunkan saat ini masih berada di Desa Seith untuk melakukan analisa dan kajian terhadap kasus penyakit tersebut, terutama mengetahui penyebabnya, sekaligus mengambil langkah-langkah penanganan lanjutan sehingga tidak meluas, termasuk perbaikan sanitasi dan kebersihan lingkungan.
"Sesuai arahan Bupati tik kesehatan yang diterjunkan juga akan melakukan pengecekan di desa-desa sekitar pada Kecamatan Teluk Kayeli, guna mengantisipasi mewabahnya kasus penyakit tersebut," katanya.
Sehubungan dengan wabah diare tersebut Istanto mengimbau masyarakat di kabupaten tersebut untuk memperhatikan sanitasi dan kebersihan lingkungan, sehubungan kondisi iklim kabupaten penghasil minyak kayu putih tersebut mulai memasuki musim penghujan.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk mewaspadai musim penghujan, terutama memperhatikan kebersihan lingkungan sehingga terhindar dari kasus penyakit musiman," katanya.