Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku memberikan bantuan peralatan perbengkelan kepada lima Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kota Ambon untuk memberdayakan dan membina mereka menjadi mandiri.
Asisten bidang Ekonomi, Investasi dan Pembangunan Setda Maluku, Kasrul Selang (kanan) saat menyerahkan bantuan perbengkelan dan pelatihan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Ambon. Selasa 930/7). Lima IKM menerima bantuan perbengkelan dari Kementerian IKM tahun 2019. (Humas Pemprov Maluku)


Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Asisten bidang Ekonomi, Investasi dan Pembangunan Setda Maluku, Kasrul Selang, bersama Kadis Perindag Maluku, Elvis Pattiselano, di Ambon, Selasa.

Peralatan perbengkelan yang diserahkan antara lain kompresor scanner motor, paket peralatan mekanik, alat pengisi daya accu dan mesin gurinda yang merupakan bantuan Ditjen IKM Kementerian Perindustrian melalui program sinergitas bersama Disperindag Maluku.

Penyerahan bantuan juga disatukan dengan bimbingan teknis terkait aplikasi teknologi peralatan kepada kelompok penerima sehingga pengetahuan mereka lebih mendalam tentang layanan perawatan mesin injeksi agar usaha perbengkelan di Maluku, hususnya kota Ambon bisa berkembang lebih baik.

Kasrul yang mewakili Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, lima IKM penerima bantuan telah melewati proses seleksi, identifikasi dan verifikasi dan diharapkan bantuan yang diberikan dapat bermanfaat memberdayakan mereka.

"Tidak ada kebetulan mendapat bantuan ini. Pasti sudah melalui proses panjang. Diharapkan ada rasa syukur dengan cara menjaga dan menggunakannya sesuai peruntukan. Jangan dipindah tangankan tetapi dipakai untuk mencari nafkah," ujarnya.

Menurut dia, IKM di Maluku perlu didorong untuk terus berinovasi dan berkreasi sehingga mampu berdaya saing secara global terutama mengikuti selera pasar.

"IKM harus mampu membuat terobosan sehingga bisa bersaing. Misalnya untuk tujuan pemasaran taruh nomor telepon di tempel di tempat-tempat yang bisa di akses publik, sehingga dapat diketahui secara luas," ujarnya.

Kasrul atas nama Pemprov maluku juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas bantuan yang diberikan Kementerian Perindustrian, mengingat saat ini, kendaraan bermotor menjadi kebutuhan dan hampir tiap rumah tangga memilikinya.

"Jasa perbengkelan sangat dibutuhkan para pengguna kendaraan bermotor untuk layanan perbaikan profesional dan optimal sesuai tingkat kerusakan kendaraan," katanya.

Sedangkan Kasubdit Program IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian, Ciska Farida Ariany menyatakan, pihaknya saat ini berkomitmen untuk memperhatikan dan memajukan industri kecil menengah yang ada di Wilayah Timur.

"Bahkan target kita tahun 2019 harus memberdayakan sebanyak 20 ribu IKM akan mampu bersaing di pasar industri," katanya.

Menurutnya, program sinergitas Kementerian Perindustrian telah dilaksanakan tiga tahun terakhir, tetapi untuk Maluku baru berjalan tahun 2019.

"Tidak semua provinsi mengajukan program sinergitas padahal kegiatan ini bagus dilaksanakan karena selain pemberian bantuan peralatan dari kementerian juga dipaketkan dengan pelatihan manajemen dan teknologi peralatan yang dibiayai oleh pemerintah daerah masing-masing," katanya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019