Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun mengajak warganya untuk membangun semangat “Maren” atau kebersamaan dalam pembangunan, termasuk dalam mendirikan sarana/tempat peribadatan.
Ajakan ini disampaikannya ketika memberi sambutan pada acara peletakan batu penjuru pembangunan Gereja Elim jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ohoi Ohoidertavun Maluku Tenggara, Kamis.
“Untuk pembangunan rumah ibadah, kita bangkitkan kembali semangat maren, semangat kebersamaan kita," tambahnya.
Semangat maren atau kebersamaan kita, lanjutny, seperti yang diwariskan orang tua dahulu. Jika ada pembangunan mesjid atau gereja semua warga berkumpul untuk sama-sama membangun, tanpa mengenal perbedaan agama “sarane salam”.
"Memang di Ohoidertavun hanya ada dua unit, namun jangan berkecil hati karena di situ ada Thaher dan Petrus, dan Tuhan selalu kasi (beri) jalan jika kita tetap yakin untuk pembangunan dapat diselesaikan," jelas Thaher.
Ia menambahakan, tokoh adat punya masyarakat, tokoh agama punya umat, namun mereka tak memiliki uang dan fasilitas, maka disitu Pemerintah Daerah hadir melalui Bupati dan Wakil Bupati serta dukungan DPRD.
“Kalau cuman Rp700-an juta, bukan uang pribadi saya dan pak wakil tapi dapat dibantu dengan uang negara dengan persetujuan DPRD, pasti bisa selesai pembangunan gereja ini secepatnya akhir 2020. Paling tidak Ibadah Natal tahun 2020 gereja ini sudah dapat dimanfaatkan," terangnya.
Pemerintah daerah, kata Thaher pasti membantu pembangunan rumah ibadah, dan untuk itu diperlukan proposal yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan hingga pelaksanaannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Ajakan ini disampaikannya ketika memberi sambutan pada acara peletakan batu penjuru pembangunan Gereja Elim jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) di Ohoi Ohoidertavun Maluku Tenggara, Kamis.
“Untuk pembangunan rumah ibadah, kita bangkitkan kembali semangat maren, semangat kebersamaan kita," tambahnya.
Semangat maren atau kebersamaan kita, lanjutny, seperti yang diwariskan orang tua dahulu. Jika ada pembangunan mesjid atau gereja semua warga berkumpul untuk sama-sama membangun, tanpa mengenal perbedaan agama “sarane salam”.
"Memang di Ohoidertavun hanya ada dua unit, namun jangan berkecil hati karena di situ ada Thaher dan Petrus, dan Tuhan selalu kasi (beri) jalan jika kita tetap yakin untuk pembangunan dapat diselesaikan," jelas Thaher.
Ia menambahakan, tokoh adat punya masyarakat, tokoh agama punya umat, namun mereka tak memiliki uang dan fasilitas, maka disitu Pemerintah Daerah hadir melalui Bupati dan Wakil Bupati serta dukungan DPRD.
“Kalau cuman Rp700-an juta, bukan uang pribadi saya dan pak wakil tapi dapat dibantu dengan uang negara dengan persetujuan DPRD, pasti bisa selesai pembangunan gereja ini secepatnya akhir 2020. Paling tidak Ibadah Natal tahun 2020 gereja ini sudah dapat dimanfaatkan," terangnya.
Pemerintah daerah, kata Thaher pasti membantu pembangunan rumah ibadah, dan untuk itu diperlukan proposal yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan hingga pelaksanaannya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019