Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) Daerah Pulau Ambon akan menyelenggarakan lomba lintas alam untuk mendukung program Penanaman Satu Miliar Pohon 2010. Ketua AM GPM Daerah Pulau Ambon, Polly Kastanya, di Ambon, Kamis, mengatakan, dalam kegiatan lomba lintas alam yang dijadwalkan pada 21 Oktober itu setiap peserta diharuskan menanam anakan pohon di daerah yang dinilai merupakan lahan kritis dan rawan bencana longsor. "Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan Maluku dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkot Ambon untuk penanaman anakan pohon dari kawasan Tantui dan finish di Polda Maluku, kecamatan Sirimau," katanya. Program penanaman satu miliar pohon dijadwalkan mulai 1 Februari 2010 hingga 31 Januari 2011. Peserta lomba lintas alam AM GPM ditentukan beregu, masing-masing beranggotakan tujuh orang dan terbagi menjadi tiga kelompok, pria, perempuan dan campuran. Tiap regu diwajibkan menanam minimal satu anakan pohon yang telah disiapkan panitia. Kastanya mengatakan, generasi muda perlu digalakkan untuk mendukung dan menyukseskan program pelestarian lingkungan tersebut sebagai bagian dari upaya mengatasi pemanasan global. Ia juga mengaku prihatin melihat kondisi kota Ambon yang semakin terhimpit permukiman baru, bahkan hingga di daerah lereng bukit, sehingga kawasan resapan air semakin berkurang. Kondisi tersebut, katanya, menyebabkan banyak terjadi bencana banjir dan tanah longsor yang menelan harta benda maupun nyawa. "Ini bagian dari tangggung jawab pemuda gereja. Mereka harus ikut menyukseskan program pemerintah yang dampaknya strategis di berbagai bidang, termasuk penanaman anakan pohon yang sudah menjadi program rutin AM GPM Daerah Pulau Ambon sejak beberapa tahun terakhir," katanya. "Biaya pendaftaran" Pendaftaran Lomba Lintas Alam AM GPM Daerah Pulau Ambon dibuka mulai 1 - 17 Oktober 2010 dengan biaya Rp100 ribu per regu. Peserta memerebutkan piala bergilir Wali KOta Ambon, Jopi Papilaja dengan bonus satu unit motor merek Yamaha Mio. Kadis Kehutanan Maluku, Berty Papilaja, menyatakan pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut dan siap menyalurkan bantuan. "Kami siapkan bibit bagi yang berminat melakukan penanaman dan silahkan mengajukan permohonan. Pastinya penyaluran dan penanaman bibit tanaman itu tetap mendapat pengawasan intensif dari Dinas Kehutanan agar realiasinya tertangggung jawab," katanya. Berthy mengemukakan, program lain yang mendukung penanaman satu miliar pohon antara lain proyek Gerhan, penanaman kawasan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan hutan rakyat. "Semua komponen bangsa, baik instansi pemerintah, swasta dan masyarakat diarahkan menyukseskan program penanaman satu miliar pohon yang bertujuan mengatasi pemanasan global," ujarnya. Papilaja menambahkan, Maluku memiliki kawasan hutan seluas 4,39 juta haktera dan perlu direhabilitasi 1,01 juta haktare. "Kerusakan hutan di Maluku disebabkan antara lain karena perladangan berpindah, perambahan hutan, ilegal loging, faktor agroklimat dan kebakaran hutan," katanya. Penanaman satu miliar pohon merupakan tindaklanjut pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Oslo, Norwegia guna menghadiri Konferensi Oslo untuk Kehutanan dan Perubahan Iklim (Oslo Climate and Forest Conference) pada akhir Mei 2010.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010