Puskesmas Hutumuri, kecamatan Leitimur Selatan, kota Ambon memprogramkan Gerakan Bebas Penyakit Tidak Menular (Gas PTM) guna meningkatkan derajat pelayanan kesehatan masyarakat.

Kepala Puskesmas Hutumuri, Bony Pattipawaey di Ambon, Sabtu, mengatakan, program GAS PTM merupakan upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM.

Program ini dilaksanakan selama tujuh minggu setiap hari Jumat dan dimulai sejak 2 Agustu 2019 dengan sasaran usia 15 tahun ke atas dengan kondisi sehat, beresiko maupun dengan kasus PTM.

"Kegiatan ini kita melibatkan masyarakat Hutumuri dan bekerja sama dengan majelis jemaat GPM Hutumuri, yang dilakukan sejak pagi dan sore hingga malam setelah pelaksanaan ibadah unit di masing-masing sektor," katanya.

Menurut Bony, kasus PTM di Hutumuri kurun waktu tiga tahun terakhir cukup tinggi,, banyak kasus meninggal dunia karena penyakit stroke, hipertens, diabetes dan komplikasi.

"Karena itu melalui program ini kita berupaya untuk menurunkan kasus PTM, agar masyarakat dapat melakukan pemeriksaan di Puskemas secara rutin," katanya.

Dijelaskannya, kegiatan ini dimulai dengan edukasi bagi masyarakat terkait penyakit tidak menular, serta memberikan informasi melalui leaflet yang dibagikan petugas Puskesmas.
Puskesmas Hutumuri memprogramkan Gerakan Bebas Penyakit Tidak Menular (Gas PTM) guna meningkatkan derajat pelayanan kesehatan masyarakat.
Setelah itu proses pemeriksaan yang dibagi dalam lima alur yakni pasien mendaftar, pemeriksaan tekanan darah, timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar perut, indeks masa tubuh serta tes kadar gula darah, kolesterol dan asam urat.

Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk penyakit hepatitis, sipilis dan HIV/AIDS, dilanjutkan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter dan terakhir pengambilan obat di apotik.

"Selain itu pasien juga bisa melakukan pemeriksaan IVA Test dan Payudara Klinis (SADANIS) yang dilakukan bidan," kata Bony.

Program ini lanjutnya, merupakan program pertama di Ambon yakni masyarakat datang untuk memeriksakan kesehatan, sedangkan puskesmas lain petugas yang berkeliling menjumpai masyarakat.

"Disini kita menyiapkan ruangan khusus untuk pemeriksaan kesehatan dengan waktu pelayanan lebih cepat dan dilayani dua dokter untuk berkonsultasi, ditunjang fasilitas yang cukup lengkap karena kita merupakan puskesmas perawatan," ujarnya.

Bony menjelaskan, selain pelayanan dasar Puskesmas Hutumuri juga telah menjadi Rawat Inap untuk membantu masyarakat, yang jauh dari pusat kota untuk mendapatkan akses layanan kesehatan.

Kehadiran Puskesmas rawat inap cukup membantu masyarakat di daerah yang jauh dari pusat kota, jika ada yang sakit tidak perlu ke RS tetapi cukup ke puskesmas karena akan dibantu tenaga medis dan peralatan yang menunjang.

Puskesmas rawat inap Hutumuri, kata dokter Bony, saat ini dilayani dua tenaga dokter, perawat PNS dan kontrak.

"Fasilitas di Puskesmas dapat melayani rawat inap, UGD dan Poned 24 jam, laboratorium dan farmasi. Puskesmas Hutumuri juga sudah terakreditasi utama dan merupakan puskesmas perawatan satu-satunya di provinsi Maluku," katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019