akan dipusatkan di lapangan Gelora Kieraha Ternate, Maluku Utara (Malut) karena sarana infrastruktur Sport Hall Kelurahan Dufa-Dufa belum rampung diselesaikan pengerjaannya.
"Sesuai laporan, berbagai sarana infrastruktur berupa drainase dan tempat parkir Sport Hall belum selesai, padahal, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman sangat berharap bahwa Sport hall menjadi tempat kegiatan Pra-PON," kata Plt Kadis PUPR Kota Ternate, Risval Tribudiyanto di Ternate, Rabu.
Selain itu,, anggaran untuk pembangunan Sport Hall Rp27 miliar untuk pekerjaan sudah selesai sampai menutup atap pembangunan, di mana dalam APBD induk tersisa Rp1,5 miliar untuk pengerjaan terakhir.
Sebelumnya Ketua KONI Malut sudah melakukan peninjauan di lokasi, tetapi dengan kondisi pembangunan yang belum selesai, sehingga kegiatan tersebut dialihkan ke Gelora Kota Ternate.
Menurutnya, tempat yang diadakan dalam kegiatan bukan saja dilihat dari gedungnya saja, akan tetapi masih ada tempat yang harus dilihat semisalnya, parkir, drainase dan manajemen sport hall, agar semunya bisa tertata dengan baik agar pengunjung pun merasa puas dengan fasilitas tersebut.
"Pembangunan ini tergantung dari Wali Kota Ternate, apakah dalam Surat Keputusannya diserahkan ke siapa. Entah itu Dispora Kota Ternate atau ke siapa Wali Kota menyerahkan manajemennya," katanya.
Dia menambahkan, untuk pembangunan akan diselesaikan tahun ini, sedangkan tempat parkir dan drainase kemungkinan diselesaikan tahun depan karena belum tersedia dalam tahun angaran 2019.
"Anggaran hanya di bangunannya saja, jadi kita fokus pembangunan selesai Desember 2019, dan kalau drainase dan lahan parkir selesai di tahun depan," katanya.
Sebelumnya, Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Malut, Bambang Hermawan menyatakan, olahraga itu mudah karena dapat dilakukan di mana dan kapan saja, menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan difasilitas olahraga yang tersedia.
Selain itu, Indonesia tidak sekadar sukses menjadi tuan rumah dan memenuhi target juara umum, namun secara keseluruhan, Indonesia mampu melampaui target dengan mengoleksi 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu, sehingga ini menjadi motivasi dalam pengembangan olahraga di Malut, terutama menghadapi berbagai iven regional maupun nasional seperti pelaksanaan Pra-PON tahun 2019 ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Sesuai laporan, berbagai sarana infrastruktur berupa drainase dan tempat parkir Sport Hall belum selesai, padahal, Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman sangat berharap bahwa Sport hall menjadi tempat kegiatan Pra-PON," kata Plt Kadis PUPR Kota Ternate, Risval Tribudiyanto di Ternate, Rabu.
Selain itu,, anggaran untuk pembangunan Sport Hall Rp27 miliar untuk pekerjaan sudah selesai sampai menutup atap pembangunan, di mana dalam APBD induk tersisa Rp1,5 miliar untuk pengerjaan terakhir.
Sebelumnya Ketua KONI Malut sudah melakukan peninjauan di lokasi, tetapi dengan kondisi pembangunan yang belum selesai, sehingga kegiatan tersebut dialihkan ke Gelora Kota Ternate.
Menurutnya, tempat yang diadakan dalam kegiatan bukan saja dilihat dari gedungnya saja, akan tetapi masih ada tempat yang harus dilihat semisalnya, parkir, drainase dan manajemen sport hall, agar semunya bisa tertata dengan baik agar pengunjung pun merasa puas dengan fasilitas tersebut.
"Pembangunan ini tergantung dari Wali Kota Ternate, apakah dalam Surat Keputusannya diserahkan ke siapa. Entah itu Dispora Kota Ternate atau ke siapa Wali Kota menyerahkan manajemennya," katanya.
Dia menambahkan, untuk pembangunan akan diselesaikan tahun ini, sedangkan tempat parkir dan drainase kemungkinan diselesaikan tahun depan karena belum tersedia dalam tahun angaran 2019.
"Anggaran hanya di bangunannya saja, jadi kita fokus pembangunan selesai Desember 2019, dan kalau drainase dan lahan parkir selesai di tahun depan," katanya.
Sebelumnya, Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Malut, Bambang Hermawan menyatakan, olahraga itu mudah karena dapat dilakukan di mana dan kapan saja, menjadi penting agar masyarakat tidak terpaku bahwa olahraga hanya dapat dilakukan difasilitas olahraga yang tersedia.
Selain itu, Indonesia tidak sekadar sukses menjadi tuan rumah dan memenuhi target juara umum, namun secara keseluruhan, Indonesia mampu melampaui target dengan mengoleksi 43 emas, 34 perak, dan 25 perunggu, sehingga ini menjadi motivasi dalam pengembangan olahraga di Malut, terutama menghadapi berbagai iven regional maupun nasional seperti pelaksanaan Pra-PON tahun 2019 ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019