Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon memperingatkan agar mewaspadai potensi angin kencang dengan kecepatan diatas 37 KM per jam di sejumlah wilayah di Maluku pada beberapa hari kedepan.
Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, dikonfirmasi di Ambon, Minggu, mengatakan, angin kencang tersebut berpotensi di kota Ambon serta kabupaten Maluku Tengah, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru maupun KepulauanTanimbar.
"Kondisi sinoptik menunjukkan angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan terbesar 20 knot (37 KM per jam)," ujarnya.
Ot mengemukakan, angin kencang tersebut mempengaruhi tinggi gelombang yang mencapai 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Seram, Perairan Selatan Ambon, laut Banda, laut Maluku bagian Utara, laut Buru, perairan Sermata-Leti hingga Kepulauan.Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru dan laut Arafura.
Sedangkan, suhu di Maluku bervariasi 23 hingga 29 derajat Celsius dengan kelembapan 70 sampai 95 persen.
Menurut Ot, para nelayan telah diimbau mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi tersebut agar jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Dia mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para mupati maupun wali kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tambah Ot.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, dikonfirmasi di Ambon, Minggu, mengatakan, angin kencang tersebut berpotensi di kota Ambon serta kabupaten Maluku Tengah, Kepulauan Kai, Kepulauan Aru maupun KepulauanTanimbar.
"Kondisi sinoptik menunjukkan angin umumnya bertiup dari arah Timur-Tenggara dengan kecepatan terbesar 20 knot (37 KM per jam)," ujarnya.
Ot mengemukakan, angin kencang tersebut mempengaruhi tinggi gelombang yang mencapai 2,5 meter berpeluang terjadi di laut Seram, Perairan Selatan Ambon, laut Banda, laut Maluku bagian Utara, laut Buru, perairan Sermata-Leti hingga Kepulauan.Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru dan laut Arafura.
Sedangkan, suhu di Maluku bervariasi 23 hingga 29 derajat Celsius dengan kelembapan 70 sampai 95 persen.
Menurut Ot, para nelayan telah diimbau mewaspadai angin kencang dan gelombang tinggi tersebut agar jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Dia mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para mupati maupun wali kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tambah Ot.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019