Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate menyatakan, kondisi cuaca buruk di Maluku Utara, terutama sore hingga malam akibat angin kencang akibat pola sirkulasi di wilayah Samudara Pasifik.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Ternate, Sakimin di Ternate, Senin, mengatakan, saat ini terpantau adanya gelombang Rossby Eguatorial dan pola sirkulasi di wilayah Samudera Pasifik menyebabkan adanya belokan angin dan peningkatan kecepatan angin di wilayah kabupaten/kota di Malut hingga sore dan malam.
Menurut dia, umumnya kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 16 - 22 September 2024 adalah cerah berawan - berawan dengan potensi hujan intensitas ringan — sedang secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari.
"Sehingga, waspadai terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi seperti angin kencang di wilayah Maluku Utara dalam satu minggu ke depan," ujarnya.
Dia menyebut, untuk kondisi cuaca selama periode 16-22 September 2024 secara detil mulai 16 - 17 September 2024 yakni potensi hujan intensitas ringan disertai angin kencang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan dan sekitarnya.
Sedangkan, pada18 - 19 September 2024 potensi hujan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu dan sekitarnya serta 20 - 22 September 2024 potensi hujan intensitas ringan hingga sedang disertai angin kencang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Putau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Timur, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu dan sekitarnya.
Untuk itu, BMKG menyampaikan rekomendasi ke pemerintah dan masyarakat dihimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi penurunan jumlah curah hujan dan pohon tumbang serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana akibat angin kencang.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.
"Menyikapi hal tersebut diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Wilayah Provinsi Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Cuaca buruk di Malut akibat angin kencang
BMKG: Cuaca buruk di Maluku Utara akibat angin kencang
Selasa, 17 September 2024 5:37 WIB