Tim gugus tugas penanganan Coronavirus Disease 2019 atau COVID-2019 Maluku diminta lebih siap dalam menangani para penumpang kapal laut yang dikarantina demi mencegah penyebaran virus corona baik berupa fasilitas penampungan hingga masalah pemberian jatah makanan.

"Bila memang ada penumpang kapal yang dikarantina mengamuk, maka ini menjadi tanggungjawab tim gugus tugas untuk saling berkoordinasi dan melakukan persiapan lebih komprehensif," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkias Sairdekut di Ambon, Kamis.

Aksi protes terjadi ketika para penumpang KM. Dorolonda yang tiba dari Pulau Jawa, Makassar, dan Bau-Bau dan dikarantina di Kompleks Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Maluku, di Wailela, Kecamatan Teluk Ambon.

Mereka mengaku sudah kelaparan dan belum ada pelayanan di ruang karantina tersebut sehingga melakukan aksi protes dan akhirnya pergi meninggalkan lokasi LPMP pada Rabu, (1/4) .

Dalam penanganan COVID-19 di Maluku, berkaitan dengan fasilitas karantina dan yang lainnya menjadi tanggungjawab gustu.

"Kalau kita lihat persialan seperti ini, maka DPRD provinsi mengagendakan untuk memanggil gustu guna membahas persoalan keluhan penumpang yang melakukan aksi protes serta adanya keluhan lain dari masyarakat yang masuk ke lembaga legislatif saat melakukan peninjauan ke Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Internasional Pattimura Ambon," ujarnya.

Sehingga keluhan dari warga yang dikarantina itu tidak boleh lagi terjadi, karena merupakan sesuatu yang sangat membahayakan.

Status para penumpang yang dikarantina ini adalah Orang Dalam Pemantauan lalu kalau sampai muncul masalah makan serta klinik yang tidak disiapkan tentunya harus dibenahi.

"Syukurlah kalau mereka tidak bermasalah, tetapi sebaliknya bila ada yang sakit tentunya menjadi ancaman bagi orang lain," tandasnya.

 

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020