LSM Rorano Maluku Utara (Malut) meminta bantuan Bupati/Wali Kota di Malut agar menerbitkan instruksi berupa perintah untuk melacak penumpang kapal yang diduga terinfeksi corona dan sudah berpencar ke sejumlah wilayah dengan melibatkan jajaran pemerintah hingga level terbawah.

"Kami meminta data penumpang lengkap dengan alamat agar memudahkan pelacakan (tracking)," kata Direktur LSM Rorano Malut, Asghar Saleh kepada Antara, Jumat.

Sejauh ini, kata dia, datanya masih simpang siur. Benarkah ada 259 orang yang turun di Ternate dan ada 167 yang sudah dites cepat (rapid test) pada  16 April dengan hasil 21 reaktif.

Mereka terdiri dari 19 ABK dan dua warga, kata dia, sisanya yang non reaktif jika belum dites cepat  untuk kedua kali hendaknya segera dilaksanakan dengan segera melaporkan diri meskipun saat ini kondisinya sehat tanpa gejala.

Menurut Asghar, tindakan preventif harus secara dilakukan terhadap penumpang Doro Londa karena ada yang lolos dari pemeriksaan.

"Bahkan, kami temukan ada ketidaksamaan data yang dipublikasikan antara Gugus Tugas Malut karena tambahan 15 kasus baru jadi total 41 dengan data Gugus Tugas Nasional. Harus segera diklarifikasi agar tidak menimbulkan kebingungan," katanya.

Penumpang KM Dorolonda sudah sepatutnya dinyatakan sebagai kluster baru secara nasional karena sudah ada ABK yang dikarantina di Ternate positif Covid19.

Belum lagi beberapa ABK dan penumpang yang masih menunggu hasil PCR di Malut maupun di daerah lain, kata dia, sebab ada satu pasien reaktif tes cepat yang meninggal di RSUD Labuha dan dipulasarakan dengan protokol COVID-19.

Asghar meminta kepada seluruh penumpang KM Doro Londa agar melaporkan diri ke puskesmas/Kepala Desa/Lurah atau Gugus Tugas terdekat sehingga biasa di cek kesehatannya. Keterbukaan dan kejujuran penumpang akan melindungi diri sendiri dan orang lain.

Pihaknya mendesak Gugus Tugas Malut agar segera berkoordinasi dengan PT Pelni untuk meminta dukungan dalam penanganan pasien positif di Ternate karena mereka bukan warga Malut.

Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf ketika dihubungi menyatakan data kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Malut berjumlah 41 orang, sedangkan data yang dipublikasikan Gugus Tugas Nasional telah dikonfirmasi karena kesalahan mereka dalam menginput data, sehingga hari ini akan disesuaikan dengan data dari Gugus Tugas Malut.

Sedangkan untuk 11 ABK KM Dorolonda yang dinyatakan negatif akan dikonfirmasikan dengan dokter yang menangani pasien tersebut, untuk rencana tata laksana ke depan.

Dia menambahkan untuk sebaran kasus terkonfirmasi positif sebanyak 15 orang itu, terdiri dari Kota Ternate 10 orang diantaranya ABK Doro Londa delapan orang, Kabupaten Pulau Morotai 4 orang, Halmahera Utara 1 orang.

Sehingga, jumlah kasus terkonfirmasi positif 19 di Malut sampai hari ini menjadi 41 orang selanjutnya kasus baru ini disebut sebagai kasus terkonfirmasi positif COVID-19 ke-27 sampai dengan kasus 41.*

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020