Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Johanis Leimena di kawasan Wailela, Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, mulai Rabu dioperasikan untuk menangani para pasien terkonfirmasi positif COVID-19.
"Hari ini kita mulai operasional dan khusus untuk menangani pasien terkonfirmasi COVID-19 di Maluku berdasarkan hasil uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR)," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di sela-sela peninjauan operasional RSUP tersebut di Ambon, Rabu.
Kasrul yang didampingi Dirut RSUP Leimena Ambon, dr. Calestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes. mengatakan pengoperasian RS tersebut disebabkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Maluku, khususnya Kota Ambon, terus meningkat, sedangkan jumlah kamar atau tempat tidur di rumah sakit rujukan semakin terbatas. Tempat lainnya di dua balai pelatihan yang disiapkan juga terbatas, yakni 165 tempat tidur.
Jumlah tempat tidur yang ada di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr. M. Haulussy, RST dr. J.A. Latumeten, dan RSAL dr. F.X. Soehardjo Lantamal IX Ambon hanya 60 tempat tidur, sisanya 106 unit berada di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) hanya 105 tempat tidur,
"Makanya pengoperasian RSUP dr. Leimena yang baru selesai dibangun pemerintah pusat ini, sangat mendesak karena memiliki 200 tempat tidur. Diharapkan pengoperasiannya dapat mengatasi ketersediaan fasilitas tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 di Maluku," katanya.
Dia mengatakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Maluku terus bertambah antara 10-12 orang, bahkan hingga 20 orang per hari, di mana hingga Selasa (26/5) tercatat 170 pasien terkonfirmasi positif.
Oleh karena itu, Kasrul atas nama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, pemprov, forkopimda, serta masyarakat, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan RSUP serta Kementerian Kesehatan, yang telah mengizinkan penggunaan rumah sakit tersebut untuk menangani pasien COVID-19.
Dia berharap, pasien maupun tenaga medis dapat menjaga fasilitas rumah sakit tergolong megah dan modern di kawasan Indonesia timur itu, sehingga berdampak besar terhadap penanganan berbagai penyakit, terutama mempercepat penyelesaian kasus pandemi COVID-19.
Khusus operasional, ia menambahkan, 120 dokter dan tenaga medis dikerahkan dan terbagi dalam tiga sif untuk melayani para pasien yang akan dirawat di rumah sakit tersebut.
"Para dokter dan tenaga medis ini direktur dari semua rumah sakit, termasuk puskesmas yang ada di Kota dan Pulau Ambon," katanya.
Dirut RSUP Leimena Kota Ambon, dr. Calestinus Eigya Munthe, menyatakan tahap awal tersedia 20 tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19, terutama yang dipindahkan dari RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati Ambon.
"Hari ini rencananya enam sampai 10 orang pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSUD Haulussy dipindahkan dan mulai dirawat di RSUP," katanya.
Saat ini, telah tersedia 32 kamar (setiap kamar satu tempat tidur) disiapkan untuk melayani pasien positif COVID-19, yakni 20 kamar di lantai tujuh dan 12 kamar lainnya di lantai delapan RS tersebut.
"Seluruh pasien COVID-19 akan ditempatkan di lantai enam, tujuh, dan delapan. Kamarnya disiapkan bertahap. Totalnya 200 kamar yang tersedia serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan berkualitas dan memadai sebagai rumah sakit terkemuka di Indonesia timur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Hari ini kita mulai operasional dan khusus untuk menangani pasien terkonfirmasi COVID-19 di Maluku berdasarkan hasil uji swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR)," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, Kasrul Selang, di sela-sela peninjauan operasional RSUP tersebut di Ambon, Rabu.
Kasrul yang didampingi Dirut RSUP Leimena Ambon, dr. Calestinus Eigya Munthe, Sp.KJ, M.Kes. mengatakan pengoperasian RS tersebut disebabkan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Maluku, khususnya Kota Ambon, terus meningkat, sedangkan jumlah kamar atau tempat tidur di rumah sakit rujukan semakin terbatas. Tempat lainnya di dua balai pelatihan yang disiapkan juga terbatas, yakni 165 tempat tidur.
Jumlah tempat tidur yang ada di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr. M. Haulussy, RST dr. J.A. Latumeten, dan RSAL dr. F.X. Soehardjo Lantamal IX Ambon hanya 60 tempat tidur, sisanya 106 unit berada di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) hanya 105 tempat tidur,
"Makanya pengoperasian RSUP dr. Leimena yang baru selesai dibangun pemerintah pusat ini, sangat mendesak karena memiliki 200 tempat tidur. Diharapkan pengoperasiannya dapat mengatasi ketersediaan fasilitas tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 di Maluku," katanya.
Dia mengatakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Maluku terus bertambah antara 10-12 orang, bahkan hingga 20 orang per hari, di mana hingga Selasa (26/5) tercatat 170 pasien terkonfirmasi positif.
Oleh karena itu, Kasrul atas nama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku, pemprov, forkopimda, serta masyarakat, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan RSUP serta Kementerian Kesehatan, yang telah mengizinkan penggunaan rumah sakit tersebut untuk menangani pasien COVID-19.
Dia berharap, pasien maupun tenaga medis dapat menjaga fasilitas rumah sakit tergolong megah dan modern di kawasan Indonesia timur itu, sehingga berdampak besar terhadap penanganan berbagai penyakit, terutama mempercepat penyelesaian kasus pandemi COVID-19.
Khusus operasional, ia menambahkan, 120 dokter dan tenaga medis dikerahkan dan terbagi dalam tiga sif untuk melayani para pasien yang akan dirawat di rumah sakit tersebut.
"Para dokter dan tenaga medis ini direktur dari semua rumah sakit, termasuk puskesmas yang ada di Kota dan Pulau Ambon," katanya.
Dirut RSUP Leimena Kota Ambon, dr. Calestinus Eigya Munthe, menyatakan tahap awal tersedia 20 tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19, terutama yang dipindahkan dari RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati Ambon.
"Hari ini rencananya enam sampai 10 orang pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di RSUD Haulussy dipindahkan dan mulai dirawat di RSUP," katanya.
Saat ini, telah tersedia 32 kamar (setiap kamar satu tempat tidur) disiapkan untuk melayani pasien positif COVID-19, yakni 20 kamar di lantai tujuh dan 12 kamar lainnya di lantai delapan RS tersebut.
"Seluruh pasien COVID-19 akan ditempatkan di lantai enam, tujuh, dan delapan. Kamarnya disiapkan bertahap. Totalnya 200 kamar yang tersedia serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan berkualitas dan memadai sebagai rumah sakit terkemuka di Indonesia timur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020