PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menindaklanjuti program pengembangan pelabuhan Imam Lastori di Morotai, Maluku Utara (Malut)sebagai salah satu titik tol laut dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Komisaris Utama PT Pelni  Ali Maskur Musa dihubungi dari Morotai, Selasa, menjelaskan bahwa soal kunjungan ini ada tiga hal yang perlu ditindaklanjuti yakni tol laut Morotai ini harus menjadi yang terbaik diantara tol laut yang lain karena destinasi ini bisa berangkat dan balik untuk mengangkut barang sehingga ini bisa semua angkutan logistik menjadi efisien.

Sehingga, bisa menjadikan template rute-rute untuk tol laut yang lainya, kemudian tol laut ini, seharusnya pihak pemerintah bisa menambah rute-rute baru, karena dengan tol laut itu menjawab tiga "T", yang dimana seluruh masyarakat itu memiliki hak sama untuk menikmati akses ekonomi yang terluar dan terjauh, dan ini memiliki akses untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi.

Ali Maskur menyatakan, dalam mobilitas manusia sekarang ini tidak bisa dibendung lagi, karena Morotai ini menunjukkan lalu lintas barang dan manusia sehari-hari semakin tinggi dalam peningkatan.

Jadi, permasalahannya mungkinkah akan dibuka rute baru kapal Dorolonda akan berlabu disini, karena masyarakat disini punya mobilitasnya tinggi, baik itu menuju ke Ternate maupun ke Bitung dan itu menunjukkan dan membutuhkan satu instrumen alat angkut yaitu kapal Dorolonda yang mengangkut baik manusia maupun barang.

Ali Maskur mengingatkan kepada Pemda Morotai bahwa dua hal pertama kebijakan dari Pemerintah itu artinya Dirjen Perhubungan dan yang kedua kami yang akan ditugaskan untuk Pelni sungguh sangat siap Kalau sudah diperintahkan untuk masuk di Morotai.

Permasalahan secara teknik ini sedang di kaji oleh tim kita, dengan demikian agar secepatnya bisa diajukan dibukanya KM. Dorolonda di Morotai sehingga bisa dipertimbangkan bersama, dan kami yakin itu bisa terangnya.

Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati pun bisa menjamin sangat dibutuhkan. Kalau di lihat dermaganya sudah cukup memadai, hanya tinggal sedikit menambah kekuatan, Itu nanti secara teknis akan dilakukan.

Selanjutnya dari Pemda sendiri bisa melalui jalur Bupati dan Pelni untuk mengambil langka dan memungkinkan untuk dibuka, itu isu kedua.

Kemudian yang ketiga soal Rumah Kita ini penting untuk menjadikan suplay and demand kaitannya dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan yang lainnya.

"Pelni mempunyai komitmen melalui tol lautnya dan juga aspek usahanya, bagaimana rakyat morotai dalam hal memenuhi kebutuhan pokoknya tidak terlalu mahal bagi yang membeli, dan menjual tidak terlalu murah," ujarnya.

Kata Ali Maskur fungsi Rumah Kita adalah penyangga pasokan dan permintaan yang kaitannya dengan barang logistik dan bisa menjadi penyangga harga.

Ia menuturkan dengan adanya tol laut ini usahakan Petani jangan dirugikan karena ini sebagian besar di subsidi. Dan subsidi itu jangan hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu atau (Pengusaha Besar). Tapi, juga harus dinikmati oleh para pedagang kecil, yang modalnya tidak terlalu banyak, agar mereka juga bisa menikmati tol laut tersebut, cetus Ali kepada awak media.

"Jadi saya sebagai Komisarit Utama sangat senang datang di Morotai untuk melihat kondisi Morotai, serta melihat langsung fungsi dan pengembangan tol laut, kemungkinan di bukannya rute kapal penumpang, serta pengembangan posisi strategis rumah kita dalam penyangga barang dan penyangga harga," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pulau Morotai Beny Laos menambahkan, bahwa kunjungan kerja sama ini ada dua agenda yang pertama untuk rencananya Kapal Dorolonda bisa masuk di Morotai, kemudian yang kedua sekaligus melihat perkembangan Tol Laut di Morotai, karena Morotai mempunyai arus barang balik terbanyak untuk seluruh jalur Tol Laut, sehingga Direksi PT. Pelni ingin memberikan semacam stimulasi untuk daerah Tol Laut yang lain, agar bisa perkembangannya merata.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020